digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) menggunakan Aspal Modifikasi Elvaloy setara PG-82. Salah satu inovasi yang telah diakomodasi oleh pemerintah melalui Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 Revisi 2 adalah pengenalan sistem klasifikasi aspal berbasis Performance Grade (PG), termasuk aspal PG-82 yang dirancang untuk bekerja optimal pada suhu tinggi dan lalu lintas berat. Dalam penelitian ini, digunakan aspal modifikasi berbasis aspal Penetrasi 60/70 dan Asbuton murni yang dimodifikasi dengan polimer Elvaloy untuk memperoleh karakteristik setara PG-82 sesuai dengan SNI 9096:2022 dan SNI 8426:2017. Pengujian Dynamic Shear Rheometer (DSR) dilakukan untuk mengetahui failed temperature dan karakteristik mekanikal dari aspal modifikasi. Gradasi agregat yang digunakan untuk campuran berasapal adalah SMA halus berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 Revisi 2. Kadar Aspal Optimum (KAO) ditentukan melalui metode Marshall. Campuran kemudian dilakukan pengujian lanjutan meliputi modulus resilient dan ketahanan lelah (fatigue resistance). Selanjutnya hasil modulus resilient digunakan sebagai input pada software KENPAVE untuk analisis desain perkerasan jalan. Berdasarkan hasil pengujian, dibutuhkan penambahan Elvaloy sebesar 2,4% pada aspal Penetrasi 60/70 (Penvaloy) dan 1% pada Asbuton murni (Asbuloy) untuk mencapai spesifikasi PG-82. Uji reologi menggunakan Dynamic Shear Rheometer (DSR) menunjukkan bahwa Asbuloy memiliki karakteristik yang lebih fleksibel dan tahan terhadap deformasi plastis (rutting) maupun perubahan suhu, yang ditunjukkan oleh nilai G* dan sudut fase (?) pada kondisi awal dan setelah penuaan jangka pendek (RTFOT). Pengujian terhadap kinerja campuran menunjukkan bahwa campuran SMA dengan Asbuloy memiliki nilai modulus resilient dan ketahanan lelah yang lebih tinggi dibandingkan dengan Penvaloy. Hal ini disebabkan oleh sifat alami Asbuton yang kaku sehingga setelah dimodifikasi dengan Elvaloy, campuran menjadi lebih elastis dan tahan terhadap beban berulang. Hasil analisis desain perkerasan juga menunjukkan bahwa penggunaan Asbuloy memungkinkan perencanaan lapisan permukaan yang lebih tipis dan efisien, dengan potensi penghematan biaya konstruksi hingga 11,93% dibandingkan dengan penggunaan Penvaloy. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan aspal PG-82 tidak hanya sebagai standar tertulis, tetapi juga sebagai praktik nyata di lapangan, melalui edukasi teknis, sehingga terwujud kualitas perkerasan jalan yang lebih andal dalam menghadapi tantangan iklim dan beban lalu lintas di Indonesia.