digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Brigita Cathleen
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Pemanfaatan limbah sebagai substrat pengolahan biogas adalah bentuk usaha transisi energi yang dapat menyesuaikan kelimpahan limbah masing-masing daerah, termasuk limbah kotoran sapi. Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah dengan jumlah sapi perah terbanyak di Jawa Barat yang setiap ternaknya dapat menghasilkan 15-20 kg kotoran sapi setiap harinya. Ini adalah sebuah potensi pemanfaatan biogas yang sangat baik bagi daerah tersebut sehingga perlu dipastikan bahwa implementasinya dapat menghasilkan potensi perolehan biogas yang optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh parameter operasi pada suatu reaktor biogas semi-batch berskala pilot dan menentukan model kinetikanya untuk menggambarkan kinerja produksi biogas terhadap waktu. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan pengoperasian reaktor pada keadaan tanpa daur ulang substrat dan dengan daur ulang substrat. Karakterisasi COD dilakukan untuk menentukan ketunakan reaktor biogas yang disimulasikan secara tunak dengan Anaerobic Digestion Model-1 (ADM1). Model kinetika menghasilkan prediksi produksi dan komposisi biogas pada keadaan tanpa daur ulang dan dengan daur ulang dan menghasilkan nilai parameter untuk kedua keadaan tersebut. Rata-rata produksi biogas harian dengan daur ulang (7,00 m³/hari) lebih tinggi dibandingkan tanpa daur ulang (3,52 m³/hari). Sementara itu, untuk komposisi metana, rata-rata pada variasi dengan daur ulang (49%) cukup identik dengan variasi tanpa daur ulang (48%). Model untuk kondisi tanpa daur ulang substrat mencapai kecocokan dengan nilai Sum of Squared Errors (SSE) sebesar 26,42, sementara model untuk kondisi dengan daur ulang menunjukkan kecocokan dengan SSE sebesar 8,54. Analisis lebih lanjut terhadap seluruh nilai parameter hasil optimasi mengindikasikan bahwa parameter kinetika, khususnya konstanta hidrolisis untuk karbohidrat menjadi parameter paling berpengaruh dalam mengendalikan kinerja model dengan nilai 0,038 untuk variasi tanpa daur ulang, 2,748 untuk variasi dengan daur ulang.