digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Adopsi sistem fotovoltaik (PV) atap menjadi kunci percepatan transisi energi terbarukan di kawasan berkembang. Namun, pola adopsi konsumen di kawasan urban Indonesia masih kurang diteliti. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi niat adopsi PV atap menggunakan Perceived Value Model (PVM). Analisis dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) terhadap 200 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Energi Surya, Tren Energi Terbarukan, dan Kesadaran Sosial-Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap persepsi manfaat. Sebaliknya, Perubahan Regulasi dan Biaya Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi risiko, dan persepsi risiko juga tidak memengaruhi persepsi nilai. Motivasi Simbolik menjadi pendorong utama dengan pengaruh langsung dan positif terhadap persepsi nilai. Temuan ini mencerminkan pergeseran paradigma di mana faktor simbolik seperti status sosial dan identitas lingkungan lebih dominan dibandingkan pertimbangan regulasi atau biaya. Implikasi praktis menunjukkan perlunya pembuat kebijakan dan perusahaan energi menonjolkan pesan-pesan simbolik dan aspiratif untuk mempercepat tingkat adopsi. Studi ini berkontribusi pada pemahaman perilaku adopsi PV atap dalam konteks urbanisasi pesat dan memberikan wawasan strategis untuk memperluas solusi energi berkelanjutan di Indonesia.