digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hizkia Odasse Krid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri minyak dan gas bumi memiliki peran penting dalam mendorong roda perekonomian di Indonesia. Infrastruktur dalam industri ini perlu dipastikan bekerja dalam kondisi yang aman untuk mencegah terjadinya kegagalan. Pipa penyalur merupakan salah satu infrastruktur yang sering digunakan dalam industri minyak dan gas bumi. Kecelakaan dapat saja terjadi pada pipa penyalur. Salah satu kecelakaan yang sering ditemukan pada pipa penyalur lepas pantai adalah kejatuhan jangkar kapal. Kecelakaan ini dapat menimbulkan dent dan sangat berisiko dialami pipa penyalur yang dekat dengan pelabuhan karena memiliki lalu lintas kapal yang padat. Analisis kuantitatif kelayakan pipa penyalur di Teluk Jakarta jika mengalami dent dibahas dalam tugas sarjana ini. Pipa penyalur ini dipilih sebagai studi kasus karena berada di daerah yang dekat dengan pelabuhan, yaitu Pelabuhan Muara Baru, Pelabuhan Muara Karang, dan Pelabuhan Tanjung Priok. Metode simulasi numerik elemen hingga digunakan untuk mengetahui dampak dent yang terjadi akibat kejatuhan jangkar kapal. Analisis kelayakan dilakukan menggunakan metode penilaian Fitness-for-Service yang terdapat pada API 579-1/ASME FFS-1. Selain itu, studi parametrik juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh kedalaman laut terhadap kedalaman dent dan pengaruh korosi terhadap konsentrasi tegangan serta status kelayakan pipa penyalur. Hasil penilaian Fitness-for-Service tingkat tiga menunjukkan pipa penyalur tidak dalam keadaan yang diizinkan untuk kasus kapal dengan bobot DWT di atas 45.000 ton. Untuk kasus lainnya, status kelayakan masih dalam keadaan yang diizinkan untuk beroperasi normal. Studi parametrik menunjukkan kedalaman laut memiliki pengaruh terhadap kedalaman dent, sesuai dengan karakteristik kecepatan terminal jangkar kapal yang rata-rata dicapai pada kedalaman 10 m. Studi parametrik korosi menunjukkan bahwa korosi pada posisi satu memiliki pengaruh paling tinggi terhadap konsentrasi tegangan, yaitu menaikkan hingga 15% untuk kedalaman korosi 50%. Korosi pada posisi satu juga memiliki pengaruh terhadap status kelayakan pipa penyalur untuk kedalaman korosi 30% hingga 50%.