digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - DANIEL TIMOTHY NATANAEL SIHOMBING
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kestabilan lereng merupakan aspek krusial dalam operasi tambang terbuka batubara di Pit X, yang secara geologis terletak di Cekungan Asam-Asam dan didominasi oleh litologi Formasi Warukin. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya indikasi ketidaksesuaian antara data geoteknik yang ada dengan kondisi pemantauan di lapangan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kondisi geologi, mengkarakterisasi massa batuan, menganalisis Faktor Keamanan (FK) dan Probabilitas Keruntuhan (PK), serta merumuskan rekomendasi geoteknik. Metode penelitian mencakup survei talipindai untuk rock mass rating dan analisis kestabilan lereng dengan metode kesetimbangan batas (Morgenstern-Price) menggunakan perangkat lunak Slide2. Pemodelan menggunakan kriteria keruntuhan Generalized Hoek-Brown dan Mohr-Coulomb yang dianalisis secara deterministik dan probabilistik (Monte-Carlo) untuk skenario statis, dinamis, serta kondisi muka airtanah aktual dan jenuh penuh pada lima penampang (AA’, BB’, CC’, DD’, dan EE’) Hasil analisis menunjukkan daerah penelitian tersusun atas satuan batulempung dan batupasir-batulempung (Formasi Warukin Atas) dengan kemiringan lapisan 15–20°. Kualitas massa batuan tergolong Kelas II (good Rock) dan III (fair Rock) dengan rentang RMR 49 hingga 69. Pada kondisi statis aktual, lereng keseleuruhan pada penampang BB', CC', dan DD' highwall tidak memenuhi standar keamanan. Kondisi jenuh penuh terbukti signifikan menurunkan stabilitas pada beberapa skenario yang diuji. Oleh karena itu, dirumuskan dua jenis rekomendasi utama yaitu rekayasa geometri berupa pelandaian lereng dan pelebaran jenjang yang terbukti mampu menaikkan nilai FK dan menurunkan PK hingga memenuhi standar, serta manajemen airtanah melalui pembuatan sumur pantau dan saluran drainase vertikal atau horizontal untuk mengantisipasi risiko pada kondisi jenuh.