PT Borneo Indobara (PT BIB) merupakan perusahaan pertambangan batubara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan memiliki luas wilayah sebesar 24.100 Ha. Lokasi kegiatan pertambangan berada di Kabupatem Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Area blok operasional PT BIB terdiri dari Batulaki Selatan, Batulaki Utara, Girimulya Barat, Sebamban, Kusan, Girimulya dan Pasopati.
Saat ini PT BIB memiliki bisnis proses dari hulu dengan kegiatan eksplorasi dan penambanganya, serta di hilir dengan kegiatan pengolahan dan pengapalan. Kegiatan eksplorasi batubara pendahuluan telah mulai dilakukan pada tahun 1998 dan eksplorasi lanjutan masih berlangsung hingga saat ini. Kegiatan eksplorasi pendahuluan telah dilakukan di seluruh area sub blok dan kegiatan eksplorasi rinci yang masih berlangsung hingga saat ini.
Sub blok Pasopati terdiri dari area Pasopati Utara dan Pasopati Selatan. Pada sub blok ini sesuai dengan kajian feasibility study memiliki jumlah cadangan batubara sebesar 2,028 MT dengan kualitas tertinggi yang dimiliki PT BIB yaitu dengan nilai kalori gar 6,622 kcal/kg-ar dan memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan batubara di sub blok lainya. Pasopati Utara telah dilakukan penambangan pada periode 2022-2023, namun dengan kondisi geologi yang kompleks dan kurangnya data eksplorasi menyebabkan akurasi model geologi rendah sehingga recovery penambangan hanya mencapai 85% dibawah dalam standar Kepmen ESDM No. 1827 – 2018 yaitu 95%. Untuk Pasopati Selatan direncanakan untuk penambangan di tahun 2026.
Program eksplorasi di Pasopati Selatan mengalami beberapa kendala sehingga program tersebut tertunda. Kendala-kendala sudah terlihat meliputi kondisi geologi area, perijinan, keterbatasan man power dan peralatan pendukung, dan isu sosial. PT BIB mempertimbangkan untuk pelaksanaan kegiatan eksplorasi ini dengan beberapa opsi alternatif, yaitu: program eksplorasi dilakukan dengan penambahan man power dan alat pendukung, program eksplorasi dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga sebagai pelaksana dan program eksplorasi dilakukan dengan metode geofisika.
Dari ketiga opsi tersebut, penulis menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dan Kepner Tregoe untuk mendapatkan opsi terbaik dengan mempertimbangkan aspek Cost Effectiveness and Efficiency, Project Started, Project Duration, Flexibility Operation, Operation Risk, Data Accuracy dan Data Compatibility, sehingga pelaksanaan kegiatan eksplorasi di area Pasopati Selatan dapat segera terlaksana dengan optimal dan efisien.
Perpustakaan Digital ITB