Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harga obat-obatan kardiovaskular di Indonesia dengan
menggunakan metode web scraping pada platform e-commerce X. Fokus penelitian ditujukan pada
lima kelompok obat utama (Captopril, Rosuvastatin, Ezetimibe/Atorvastatin, Ivabradine, dan insulin
premix) yang ditinjau melalui disparitas harga antar merek, perbandingan dengan harga acuan
referensi (KFA dan Farmaplus), rata-rata volume penjualan, serta perbandingan harga dan
keterjangkauan dengan Malaysia dan Singapura dengan pendekatan Purchasing Power Parity (PPP).
Hasil menunjukkan adanya ketimpangan harga, baik antar merek maupun lokasi geografis penjual.
Obat generik terbukti lebih rendah dibandingkan obat bermerek dengan selisih harga yang dapat
mencapai puluhan kali lipat. Namun, rata-rata volume penjualan di e-commerce masih didominasi
oleh produk bermerek. Harga e-commerce belum sepenuhnya mencerminkan pengendalian harga
yang diharapkan sebab beberapa produk bermerek melampaui harga acuan referensi. Indonesia
unggul dalam keterjangkauan obat generik, namun tertinggal dalam keterjangkauan obat bermerek
dan insulin. Indeks keterjangkauan WHO/HAI menunjukkan bahwa beberapa obat membebani
pasien berpendapatan rendah, terutama untuk terapi jangka panjang. Secara keseluruhan, harga
obat kardiovaskular di e-commerce Indonesia sangat bervariasi dan belum sepenuhnya terjangkau.
Hasil penilitian menekankan pentingnya peningkatan regulasi, terutama terkait harga penjualan
obat secara online melalui platform e-commerce.
Perpustakaan Digital ITB