Pasokan air merupakan bagian vital dalam proses produksi di PT KPI Refinery Unit VI Balongan. Saat ini sumber airnya adalah Salamdharma yang terletak 70 kilometer dari kilang dan bersumber dari Sungai Cipunegara. Air ini terutama digunakan untuk mendinginkan peralatan, mendukung unit produksi utama kilang. Air dialirkan melalui pipa baja karbon yang terkubur, yang dilindungi oleh proteksi katodik. Namun, karena air tersebut adalah air sungai alami, seiring dengan waktu mikroorganisme dapat menyebabkan korosi, sehingga membatasi umur pipa. PT KPI Refinery Unit VI hanya beroperasi dengan satu pipa Salamdharma yang dibangun pada tahun 1990 dan memiliki kapasitas terbatas. Dengan peningkatan kapasitas dari 125.000 BPSD menjadi 150.000 BPSD, menjaga keandalan transfer air baku sangatlah penting untuk mendukung operasi 24 jam kilang yang berkelanjutan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi proses produksi secara keseluruhan.
Studi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait proses transfer air baku, memastikan kelangsungan operasi kilang dan stabilitas produksi. Analisis akar permasalahan dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan mendasar dalam proses pengalihan air baku, dengan menggunakan dua metode yang saling melengkapi: Analisis Masalah Kepner-Tregoe dan Analisis Pohon Kesalahan. Pendekatanpendekatan ini membantu menganalisis masalah secara sistematis dan komprehensif. Sesi brainstorming dengan Subject Matter Experts (SMEs) diadakan untuk menghasilkan solusi alternatif, sehingga menghasilkan tiga pilihan potensial: (1) mengganti pipa baja karbon yang ada, (2) melaksanakan proyek reverse osmosis air laut yang baru, atau (3) membangun saluran pipa cadangan.
Metode kombinasi dalam analisa permasalahan antara metode Kepner Tregoe dan Analisis Pohon Kesalahan, akan dilakukan untuk mencari permasalahan utama yang mempengaruhi proses pemindahan air baku. Untuk memilih solusi yang paling sesuai, Analisa Hierarki Proses akan digunakan untuk memilih antara beberapa solusi alternatif dengan memepertimbangkan lima kriteria yang akan digunakan sebagai dasar pertimbangan yaitu biaya, keaandalan & kualitas, jadwal, kemudahan perawatan dan pengoperasian. Tujuan akhir dari studi ini adalah Analisis akar penyebab gabungan menggunakan Kepner-Tregoe dan Fault Tree Analysis akan mengidentifikasi masalah utama yang memengaruhi proses pemindahan air baku. Untuk memilih solusi yang paling sesuai, Analytical Hierarchy Process (AHP) akan diterapkan, dengan mempertimbangkan lima kriteria utama: biaya, keandalan & kualitas, jadwal, kemudahan perawatan, dan pengoperasian. Tujuan akhir dari studi ini adalah untuk mengusulkan strategi yang mengoptimalkan proses pemindahan air baku dari Pipa Salamdharma untuk memastikan operasi kilang terus berjalan lancar dan efisien.
Perpustakaan Digital ITB