Adaptive Ridge Regression Selection Operator (ARSO) merupakan pengembangan
dari Ridge Regression dengan menerapkan seleksi variabel. Pada ARSO
pembobotan dilakukan dengan menggunakan Ordinary Least Squares (OLS) serta
formulasi pembobotannya masih menggunakan konvensional. Oleh karenanya pada
penelitian ini dilakukan perubahan pada teknik pembobotannya dengan harapan
meningkatkan akurasi maupun kemampuan ARSO dalam melakukan seleksi
variabel. Teknik pembobotan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
beberapa metode fitur seleksi seperti lasso, RReliefF dan Correlation Feature
Selection (CFS) serta formulasi pembobotannya dilakukan dengan menormalisasi
nilai dari hasil fitur seleksi. Eksperimen dilakukan dengan studi kasus pada prediksi
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan memanfaatkan Google Trends.
Studi kasus ini dipilih karena kebutuhan akan informasi PDB sangat diperlukan
untuk perencanaan kebijakan yang lebih baik. Kondisi saat ini dalam
memperkirakan PDB Indonesia dengan menggunakan variabel-variabel ekonomi
datanya tidak lengkap dan frekuensi rilis dari variabel ekonomi bervariasi per-bulan
dan per-tiga bulan. Oleh karenanya dibutuhkan data yang mudah, banyak serta
tersedia secara real-time, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan Google
Trends sebagai variabel prediktor pada prediksi PDB Indonesia. Penggunaan
variabel seleksi pada Google trends dimaksudkan untuk mengambil variabel paling
signifikan dari sekian besar data Google Trends. Salah satu variabel seleksi yang
digunakan adalah lasso dengan melakukan pinalti terhadap variabel-variabel yang
tidak berpengaruh secara signifikan pada PDB Indonesia. Dalam melakukan pinalti
terhadap variabel nilai lambda (????) sangat mempengaruhi hasil dari variabel
seleksinya. Penentuan nilai lambda pada lasso biasanya menggunakan crossvalidation dengan nilai setiap ???? pada range tertentu akan dievaluasi seluruhnya
untuk kemudian diambil nilai ???? yang memiliki error paling rendah. Penentuan ????
dengan cara tersebut kurang efisien sehingga dilakukan pengembangan sebuah
algoritme yang menentukan nilai ???? berdasarkan jumlah variabel terseleksi dari
setiap iterasi serta perubahan pada kriteria konvergensi lasso yaitu ketika sudah ada
variabel yang terseleksi iterasi untuk nilai ???? tersebut dihentikan. Sehingga
diharapkan dengan pencarian ???? yang lebih cepat dapat meningkatkan waktu
eksekusi dan nilai akurasinya. Eksperimen dilakukan sebanyak 14 skenario yang
merupakan kombinasi dari metode dan fitur seleksinya untuk dilakukan pengujian.
Hasil pengujian menunjukkan dari 14 skenario yang dilakukan didapatkan hasil iii
bahwa metode ARSO dengan menggunakan pembobotan ternormalisasi menjadi
metode dengan nilai prediksi yang paling baik dengan nilai RMSE 0.74
dibandingkan dengan ARSO menggunakan pembobotan konvensional mencapai
1.19. Selain itu ARSO dengan pembobotan ternormalisasi berhasil menangkap pola
krisis ekonomi yang terjadi pada masa pandemik tahun 2020. Hasil ARSO
ternormalisasi ini didapatkan menggunakan fitur seleksi lasso sebagai pembobotan
dengan nilai ???? diperoleh dari algoritme yang diajukan pada penelitian ini. Jika
dibandingkan dengan cross-validation algoritme yang diajukan dalam melakukan
pencarian ???? berhasil mengungguli baik dari sisi waktu eksekusi maupun hasil
akurasi akhir metode yaitu untuk waktu eksekusi mencapai 0.047 detik dan nilai
RMSE pada angka 0.74 yang jika dibandingkan dengan cross-validation yaitu 3.9
detik dan nilai RMSE 1.16. Selain itu dari penelitian ini dapat dilihat bahwa data
dari Google Trends mampu merefleksikan peristiwa yang sedang terjadi di
Indonesia. Dari hasil eksperimen kata kunci pencarian yang secara tidak langsung
merefleksikan bahwa keadaan ekonomi Indonesia sedang menurun berdasarkan
metode prediksi paling baik adalah dana_blt dan pandemik.
Perpustakaan Digital ITB