digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Annisa Sania Mahira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Limbah plastik konvensional menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai. Untuk mengatasi masalah tersebut, bioplastik dikembangkan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan karena dapat terurai secara hayati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanis dan biodegradabilitas bioplastik yang dibuat dari onggok tapioka, dengan penambahan gliserol sebagai plasticizer dan kitosan sebagai filler. Fokus utama penelitian adalah mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi gliserol (1%, 2%, 3%, dan 4%) terhadap karakteristik bioplastik yang dihasilkan. Metode pembuatan bioplastik dilakukan melalui proses gelatinisasi pati onggok, pencampuran dengan larutan kitosan dan gliserol, kemudian dicetak dan dikeringkan. Pengujian yang dilakukan meliputi uji elongasi, kuat tarik, densitas, indeks swelling, permeabilitas uap air (WVP), dan biodegradabilitas menggunakan metode soil burial test. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan elongasi meningkat seiring naiknya konsentrasi gliserol, menunjukkan peningkatan fleksibilitas. Sebaliknya, kuat tarik menurun, mencerminkan penurunan kekuatan material. Indeks swelling dan WVP juga menunjukkan tren peningkatan, menandakan bioplastik menjadi lebih mudah menyerap air dan uap. Peningkatan signifikan banyak terjadi antara konsentrasi gliserol 1% dan 4%, sedangkan konsentrasi 2% dan 3% menghasilkan nilai tengah yang tidak berbeda signifikan terhadap keduanya. Nilai biodegradabilitas meningkat signifikan dari 1% ke 2%, cenderung stabil pada konsentrasi 3% dan 4%, menunjukkan efek kejenuhan. Densitas tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada seluruh perlakuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan gliserol berperan penting dalam menentukan fleksibilitas dan kemampuan biodegradasi bioplastik, dan konsentrasi gliserol 2–3% dinilai paling optimal karena memberikan keseimbangan antara fleksibilitas, kekuatan, serta kemampuan terurai.