digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Hafid Achmady Brahmantya
PUBLIC Open In Flipbook Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kebutuhan Hunian di Indonesia diprediksi pada 2030 mencapai 14.96 juta unit rumah, Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, Urbanisasi dan perubahan gaya hidup. Kebutuhan Hunian yang ada juga didominasi pada masyarakat segmen menengah bawah. dengan banyaknya Kebutuhan yang ada, dibutuhkan pembangunan Hunian yang masif. Namun, Bangunan memiliki peran signifikan dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim, penggunaan sumber daya, dan polusi. Proyeksi masa depan menunjukkan bahwa penggunaan energi bangunan kemungkinan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2050. Hal ini disebabkan oleh pembangunan bangunan yang intensif. Perhatian terhadap efisiensi energi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca pada industri konstruksi sangat penting untuk mengatasi tantangan global ini. Namun dengan Barrier pada Cost-Premium pada bangunan Hijau. Diperlukan adanya penilaian obyektif untuk menghitung biaya riil pada variabel bangunan hijau. Analisis biaya manfaat menggunakan pareto sampling agar menghasilkan variabel terkait bangunan hijau secara konkrit. Penelitian ini bertujuan menilai kelayakan penerapan variabel desain pasif pada apartemen menengah-bawah melalui Building Performance Simulation (BPS) dan Cost-Benefit Analysis (CBA). Empat intervensi diuji—kaca low-E, insulasi atap, insulasi dinding, dan overstek—pada kondisi eksisting dan skenario perbaikan. Hasil simulasi menunjukkan peningkatan efisiensi energi signifikan, dengan pengurangan beban pendinginan HVAC dan pencahayaan yang menghasilkan Internal Rate of Return (IRR) positif pada skenario terpilih. Analisis ekonomi mengindikasikan bahwa kombinasi variabel tertentu dapat mencapai Benefit-Cost Ratio (BCR) >1, payback period dalam rentang investasi wajar, serta peningkatan nilai kelayakan proyek. Secara kualitatif, implementasi variabel hijau ini dinilai realistis untuk segmen menengah-bawah jika didukung insentif finansial, standardisasi desain, dan sosialisasi manfaat jangka panjang. Penelitian merekomendasikan integrasi desain pasif hemat energi dalam regulasi hunian vertikal dan pemberian insentif bagi pengembang untuk memperluas adopsi bangunan hijau di kawasan perkotaan padat.