Panti asuhan dan panti jompo merupakan lembaga sosial yang menyediakan tempat tinggal, perawatan, dan perlindungan bagi anak dan lansia yang terpisah dari keluarganya, baik karena ditinggalkan maupun akibat permasalahan keluarga. Data jumlah anak terlantar dan lansia di Kota Bandung menunjukkan perlunya peningkatan kualitas kedua fasilitas ini. Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa kondisi anak dan lansia di panti tidak sebaik mereka yang tinggal bersama keluarga, serta terdapat dampak negatif akibat berpisah dari lingkungan keluarga. Perkembangan zaman juga memicu meningkatnya jarak antargenerasi, yang berpotensi memperburuk kondisi sosial dan emosional keduanya. Anak dan lansia di panti memiliki potensi irisan kebutuhan yang dapat saling melengkapi. Oleh karena itu, konsep Sharing Intergenerational Community diajukan sebagai solusi, dengan mengintegrasikan kedua panti dalam satu komunitas untuk mewadahi aktivitas bersama. Perancangan ini bertujuan: (1) membentuk relasi antargenerasi,
(2) meningkatkan well-being anak dan lansia di panti, dan (3) menciptakan efisiensi sumber daya manusia dan alam. Penelitian menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, dengan subjek anak dan lansia penghuni panti. Objek kajian mencakup aspek-aspek yang terkait dengan pemenuhan kriteria Psychological Well-being oleh Carol Ryff dan Intergenerational in a Community Context oleh Jianbin Wu. Tantangan utama perancangan terletak pada penentuan strategi yang tepat untuk mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan setiap generasi.
Perpustakaan Digital ITB