DAFTAR PUSTAKA NADYA ARDIANA
EMBARGO  2028-08-14 
EMBARGO  2028-08-14 
LAMPIRAN NADYA ARDIANA
EMBARGO  2028-08-14 
EMBARGO  2028-08-14 
Pertumbuhan kelompok usia kerja di kawasan sub-urban Indonesia seperti Kabupaten Karawang menunjukkan peningkatan signifikan, terutama akibat ekspansi kawasan industri. Namun, peningkatan ini tidak diiringi dengan sistem perumahan yang mampu memenuhi kebutuhan dan dinamika kelompok usia tersebut, khususnya dalam konteks mobilitas tempat tinggal. Konsep housing career—yang merujuk pada lintasan atau perubahan status tempat tinggal individu sepanjang hidupnya—menjadi pendekatan penting untuk memahami pergeseran struktur perumahan, aspirasi hunian, dan tantangan yang dihadapi kelompok usia kerja dalam mengakses hunian layak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola housing career yang berkembang di kalangan usia kerja di Karawang serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya melalui pendekatan teoritis dan empiris.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner terhadap 145 responden berusia 15 hingga 39 tahun. Kerangka teoritis yang digunakan mengacu pada pendekatan multifaktorial Abramsson (2012), yang membagi faktor-faktor penentu housing career ke dalam lima domain utama: (1) karakteristik demografis dan sosial rumah tangga, (2) preferensi dan nilai hidup, (3) sumber daya yang dimiliki, (4) struktur pasar perumahan lokal, dan (5) struktur kelembagaan dan kebijakan kesejahteraan. Metode analisis meliputi Exploratory Factor Analysis (EFA) untuk menyusun konstruk teoretis, uji validitas dan reliabilitas instrumen, analisis tabulasi silang (crosstab) untuk menguji hubungan antar variabel, uji multikolinearitas, serta analisis regresi logistik multinomial (MLR) untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor terhadap pola housing career.
Hasil penelitian menemukan sebanyak 16 pola housing career dialami responden, yang kemudian dikelompokkan menjadi lima kategori utama berdasarkan karakteristik mobilitas dan perubahannya. Variabel demografis seperti usia, status pekerjaan, pendapatan, tipe hunian, luas hunian, intensitas kepindahan, dan alasan kepindahan terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan pola housing career. EFA menghasilkan tujuh konstruk teoretis yang menggambarkan berbagai aspek penentu, seperti pertimbangan strategis kepemilikan rumah, preferensi lokasi, akses informasi pasar hunian, kualitas lingkungan perumahan, serta aksesibilitas
terhadap kebijakan perumahan. Regresi MLR menunjukkan bahwa responden dengan pendapatan menengah-atas, pekerjaan tetap, alasan kepindahan karena pekerjaan atau lingkungan, serta preferensi lokasi yang strategis memiliki kecenderungan lebih besar untuk berada dalam pola housing career yang progresif. Di antara semuanya, pendapatan dan kualitas lingkungan muncul sebagai faktor paling dominan, mengonfirmasi pentingnya sumber daya ekonomi dan ekologi sosial dalam memfasilitasi lintasan perumahan.
Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam memperluas aplikasi konsep housing career yang selama ini banyak dikembangkan dalam konteks negara maju, ke dalam konteks lokal Indonesia yang unik, khususnya di wilayah yang mengalami industrialisasi pesat. Integrasi pendekatan Abramsson juga menjadi sumbangan penting dalam menggabungkan faktor struktural dan individual dalam menganalisis karier perumahan. Dari sisi kebijakan, temuan ini memperkuat urgensi reformasi kebijakan perumahan yang lebih adaptif terhadap karakteristik kelompok usia kerja, baik melalui peningkatan keterbukaan informasi pasar perumahan, pengembangan hunian sewa transisi, maupun penyempurnaan kebijakan subsidi yang mempertimbangkan lokasi, kualitas, dan keterjangkauan.
Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menawarkan gambaran empirik mengenai dinamika housing career di Karawang, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa keberhasilan perumahan tidak hanya terletak pada ketersediaannya, melainkan pada kecocokannya dengan kebutuhan dan lintasan hidup kelompok usia kerja. Penelitian ini menyajikan formulasi kerangka analisis lokal berbasis teori global yang dikontekstualisasikan, serta pemetaan pola karier perumahan sebagai pendekatan alternatif dalam mengkaji kesejahteraan dan mobilitas sosial.
Perpustakaan Digital ITB