digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800








DAFTAR PUSTAKA BIMBI FONSECA
EMBARGO  2028-08-14 

LAMPIRAN BIMBI FONSECA
EMBARGO  2028-08-14 

Penelitian ini mengkaji optimalisasi Jakarta Kini (JAKI) sebagai super app untuk layanan publik di DKI Jakarta, dengan fokus pada peningkatan peranannya dalam mendukung kerangka tata kelola pemerintahan digital kota. Penelitian ini mengidentifikasi isu-isu terkait efektivitas dan efisiensi JAKI dalam memenuhi kebutuhan warga Jakarta dengan menganalisis umpan balik publik melalui berbagai saluran, termasuk media sosial (Twitter), ulasan di Google Play Store, dan pemberitaan di media massa, serta melakukan triangulasi data tersebut dengan perspektif Jakarta Smart City (JSC), lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan JAKI. Studi ini menggunakan pendekatan mixed-methods, menggabungkan teknik kualitatif dan kuantitatif. Analisis sentimen dan deteksi pola tematik dilakukan pada data yang terkumpul untuk mengidentifikasi masalah utama yang diangkat oleh pengguna. Masalah-masalah tersebut kemudian divalidasi melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder dari JSC, yang memberikan pemahaman mendalam tentang perbedaan persepsi antara ekspektasi pengguna dan pandangan operasional JSC. Sementara pengguna cenderung menyoroti masalah teknis seperti waktu respons yang lambat, ketidakstabilan sistem, dan keterbatasan fungsionalitas, JSC lebih menekankan tantangan yang lebih luas, seperti perbaikan Standard Operating Procedures (SOP) dan koordinasi antar instansi pemerintah. Selain itu, penelitian ini melakukan analisis benchmarking perbandingan antara JAKI dengan super-app serupa di kota-kota global seperti Singpass (Singapura) dan Seoul Smart App (Korea Selatan), untuk mendapatkan wawasan mengenai strategi yang dapat diadopsi guna meningkatkan kinerja JAKI baik secara teknis maupun non-teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa JAKI menghadapi hambatan signifikan dalam hal keterlibatan pengguna dan ketidakjelasan merek, yang saat ini lebih terkait dengan manajemen pengaduan dibandingkan dengan fungsionalitasnya yang lebih luas. Penelitian ini juga menyoroti kompleksitas transformasi digital sektor publik, di mana inovasi teknologi harus dilengkapi dengan perbaikan operasional sistemik, komunikasi yang jelas, dan pendekatan yang lebih berfokus pada pengguna dalam penyampaian layanan. Penelitian ini menyimpulkan dengan rekomendasi untuk optimalisasi JAKI, termasuk peningkatan kinerja sistem, penguatan langkah-langkah keamanan, desain antarmuka pengguna (UI), serta strategi rebranding untuk lebih mencerminkan statusnya sebagai platform layanan publik yang komprehensif, dan pembenahan aspek non teknis lainnya.