Penggunaan herbal sebagai terapi tambahan semakin luas di masyarakat, dan hal ini dapat menimbulkan terjadinya interaksi herbal-obat. Ekstrak meniran memiliki khasiat sebagai imunostimulan dan dapat menginhibisi HIV-RT yang dapat digunakan sebagai terapi tambahan penderita HIV. Tujuan penelitian ini adalah meneliti efek induksi ekstrak meniran terhadap nevirapine, obat anti-HIV, yang dimetabolisme oleh enzim sitokrom P3A4 (CYP3A4). Studi induksi ekstrak meniran dilakukan pada 3 kelompok tikus wistar jantan. Kelompok I (n=4), sebagi kontrol tidak mendapatkan ekstrak meniran. Kelompok II (n=3) dan III (n=3) diberikan dosis meniran yang setara dengan dosis manusia 50 mg/hari dan 150 mg/hari selama 9 hari. Organ hati diisolasi dan dilanjutkan dengan isolasi mikrosomal hati menggunakan sentrifuga diferensial. In vitro inkubasi mikrosomal hati dan nevirapine 0,19; 1,88; 9,39; 18,78; 28,16; 37,55; 56,33; 75,10 uM dilakukan selama 5 menit dan kadar sisa nevirapine ditentukan menggunakan HPLC. Nilai Km dan Vmax dihitung. Nilai Km dan Vmax pada kelompok kontrol 207,4 uM dan 6997 uM.mg-1 protein.jam-1, sedangkan nilai Km dan Vmax pada kelompok induksi berubah turun, yaitu: 67,59 uM dan 2128 uM.mg-1 protein.jam-1 pada kelompok II, dan 26,5 uM dan 566,4 uM.mg-1 protein.jam-1 pada kelompok III. Turunnya nilai Km dan Vmax mengindikasikan terjadinya inhibisi un-competitive. Studi in vitro interaksi ekstrak meniran terhadap nevirapine tidak menunjukkan induksi, melainkan inhibisi un-competitive pada enzim pemetabolisme nevirapine.