digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Densitas massa di dalam bintang neutron begitu tinggi sehingga materi berada dalam wujud tidak biasa berupa berbagai jenis partikel kuantum. Hal ini membuat bintang neutron menjadi laboratorium alami yang penting bagi teori fisika struktur bintang maupun teori fisika partikel secara umum. Untuk mempelajari struktur dan materi penyusun bintang neutron, salah satu persamaan yang esensial adalah persamaan keadaan yang menyatakan hubungan tekanan (P) dan densitas (?). Menentukan persamaan keadaan bintang neutron secara teoretis tidak mudah karena teori fisika partikel serta data yang masih kurang lengkap, terutama untuk bagian terdalam bintang neutron dengan densitas yang ekstrem. Untuk itu, berbagai pendekatan alternatif telah dilakukan, di antaranya pendekatan komputatif menggunakan deep learning seperti pada studi Yuki F, et al. (2019). Penelitian ini mengadaptasi dan mengeksplorasi lebih lanjut metode konstruksi pada studi tersebut dengan menambahkan variasi faktor eliptisitas untuk mengetahui bagaimana efek eliptisitas tersebut. Dengan penelitian ini, akan dibangun model deep learning yang mampu memetakan parameter observasional berupa massa dan radius bintang ke parameter persamaan keadaan bintang, cs2 = dP/d?. Pemodelan akan dilakukan untuk berbagai nilai eliptisitas. Hasil pemodelan kemudian akan dibandingkan kembali dengan data observasi untuk mendapatkan model yang paling sesuai. Model ini kemudian digunakan untuk memetakan data observasi untuk mendapatkan persamaan keadaan dan kurva massa-radius untuk tiap variasi eliptisitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model dengan asumsi bulat sempurna seperti pada studi Yuki F, et al. (2019) adalah yang paling sesuai. Model ini menghasilkan persamaan keadaan yang cocok dengan berbagai model terdahulu. Selain itu, ditemukan tren peningkatan yang konsisten pada kurva massa-radius untuk tiap peningkatan eliptisitas yang sejalan dengan studi Zubairi, O., et al. (2015). Implikasi yang didapat adalah bahwa beberapa kurva massa radius dapat dihasilkan dari hanya satu model persamaan keadaan. Hal ini dapat menjadi kunci untuk memahami data observasi bintang neutron dengan rentang nilai massa yang luas.