digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Riandi Fuanto
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Penelitian ini mengkaji integrasi sistem Alkaline Water Electrolysis (AWE) dengan Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) dan skema Renewable Energy Certificate (REC) sebagai pendekatan transisi energi menuju produksi hidrogen rendah karbon yang kompetitif. Sistem CCGT digunakan sebagai sumber energi utama untuk menghasilkan listrik yang kemudian digunakan oleh unit AWE dalam memecah air menjadi hidrogen dan oksigen. Untuk meningkatkan keberlanjutan sistem, pendekatan REC diintegrasikan guna mengalihkan beban emisi dari sumber berbasis gas alam ke sumber energi terbarukan secara administratif, tanpa perubahan pada infrastruktur teknis. Model simulasi dibangun menggunakan perangkat lunak Aspen HYSYS, mencakup integrasi termal siklus Brayton dan Rankine, serta model elektroliser yang tervalidasi secara termodinamika dan elektrokimia. Evaluasi dilakukan terhadap performa energi, efisiensi proses, biaya produksi hidrogen, serta intensitas karbon sistem secara keseluruhan. Hasil menunjukkan bahwa integrasi AWE dengan CCGT–REC dapat menghasilkan hidrogen sebesar 3,19 kg/jam dengan konsumsi energi spesifik 37,61 kWh/kg H? dan efisiensi Faraday 98,39 %. Sistem mencapai efisiensi termal gabungan 47,09 %. Biaya produksi hidrogen (LCOH) tercatat sebesar USD 4,98/kg H? menggunakan listrik dari CCGT, dan USD 5,81/kg H? dengan skema REC. Sementara itu, intensitas karbon sistem menurun dari 4,64 kg CO?/kg H? menjadi hanya 2,26 kg CO?/kg H? melalui mekanisme sertifikat energi terbarukan. Studi ini menunjukkan bahwa integrasi AWE dengan skema REC secara signifikan meningkatkan keekonomian dan keberlanjutan produksi hidrogen, menjadikannya solusi jembatan yang realistis dalam upaya dekarbonisasi sektor energi.