Abstrak - Kezia Emanuella Nandarifansya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Stunting didefinisikan sebagai kondisi gangguan pertumbuhan pada anak balita yang disebabkan oleh malnutrisi. Kelimpahan bakteri patogen yang lebih tinggi dibandingkan bakteri komensal dan probiotik dalam usus dapat menyebabkan kondisi disbiosis. Pembentukan biofilm oleh bakteri probiotik merupakan salah satu mekanisme dalam mencegah kolonisasi dan biofilm oleh patogen. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan isolasi dan purifikasi mikroba dari sampel feses bayi dengan prevalensi stunting dan normal. Didapatkan 7 isolat kandidat probiotik dan 7 isolat kandidat patogen yang mampu membentuk biofilm dengan kategori Moderate Biofilm Former (MBF) pada kondisi cekaman pH 3. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menentukan kemampuan auto- agregasi dan ko-agregasi kandidat probiotik serta kandidat patogen; (2) menentukan pola pertumbuhan kandidat probiotik dan kandidat patogen terpilih; (3) menentukan konsentrasi minimum pembentukan biofilm kandidat probiotik dan kandidat patogen melalui biofilm assay; serta (4) menentukan interaksi dan kelimpahan total antara kandidat probiotik dengan kandidat patogen melalui biofilm assay. Isolat kandidat probiotik (OBI 1 , OBI 2, OBI 4, OBI 5, OBI 6, OBI 7, OBI 8, OBI 9, OBI 10, OBI 11, OBI 12) dan kandidat
patogen (PAT 1, PAT 2, PAT 3, PAT 4, PAT 5, PAT 6, PAT 7) yang telah dipurifikasi kembali diuji survivabilitasnya pada kondisi pH rendah dan garam empedu 0,3% (w/v). Kemampuan auto-agregasi serta ko-agregasi isolat diuji secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan suspensi bakteri dalam PBS dengan kepadatan sekitar 10? CFU/mL. Uji ko-agregasi dilakukan dengan bakteri patogen (E. coli, S. aureus, B. subtilis, P. aeruginosa), kandidat patogen, dan bakteri probiotik (L. acidophilus). Isolat terpilih ditentukan pola pertumbuhannya selama 24 jam pada medium Luria Bertani dengan kondisi
±25ºC tanpa agitasi. Kemampuan pembentukan biofilm dikarakterisasi dengan biofilm assay pada medium Luria Bertani dengan suhu inkubasi 37? selama 24 jam. Interaksi biofilm kandidat probiotik dan kandidat patogen diuji melalui biofilm assay dan kelimpahan total dalam uji interaksi biofilm dengan metode Total Plate Count (TPC). Berdasarkan hasil penelitian, seluruh isolat kandidat probiotik dan kandidat patogen dapat bertahan hidup pada cekaman pH 4 serta pH 4 dan garam empedu 0,3% (w/v). Seluruh isolat mampu melakukan auto- agregasi dengan OBI 4, OBI 5, OBI 10, PAT 3, PAT 5, dan PAT 6
memiliki %autoagregasi tertinggi berturut-turut sebesar 96,87; 95,78; 95,78;
99,02; 96,49; 95,55. OBI 4 memiliki %koagregasi positif terhadap Escherichia
coli (13,13%), PAT 3 (85,58%), PAT 5 (164,80%), dan Lactobacillus acidophilus (77,11%); OBI 5 memiliki %koagregasi positif terhadap Staphylococcus aureus (33,62%), Bacillus subtilis (91,30%), dan PAT 6 (34,44%); serta OBI 10 memiliki %koagregasi positif terhadap E. coli (5,00%),
B. subtilis (71,48%), PAT 5 (59,91%), PAT 6 (55,89%), dan L. acidophilus (30,00%). Di samping itu, PAT 3 dan PAT 5 memiliki %koagregasi yang kuat. OBI 4, OBI 10, PAT 3, dan PAT 5 mengalami fase logaritmik berturut-turut
pada 12, 15, 12, dan 6 jam pertama. OBI 4 dengan konsentrasi awal 102 CFU/mL membentuk biofilm kategori moderat pada jam ke-12, OBI 10 konsentrasi awal 106 CFU/mL membentuk biofilm kategori moderat pada jam ke-6, PAT 3 konsentrasi awal 102 CFU/mL membentuk biofilm kategori kuat pada jam ke-24, dan PAT 5 konsentrasi awal 106 CFU/mL membentuk biofilm kategori moderat pada jam ke-6. Introduksi PAT 3 dan PAT 5 pada biofilm OBI 4 menginduksi pembentukan Strong Biofilm Former (SBF). Introduksi PAT 3 pada biofilm OBI 10 tidak memengaruhi pembentukan biofilm, namun introduksi PAT 5 menyebabkan penurunan pembentukan biofilm menjadi kategori moderat pada jam ke-24. Tren kelimpahan sel planktonik dan sel dalam biofilm untuk introduksi PAT 3 dan PAT 5 terhadap biofilm OBI 4 teramati serupa dengan kontrol. Kelimpahan sel planktonik dan lokalisasi sel dalam biofilm menurun setelah introduksi PAT 3 dan PAT 5 pada biofilm OBI
10. OBI 4 dan OBI 10 dengan PAT 3 dan PAT 5 menunjukkan interaksi antagonistik, dengan intensitas interaksi antagonistik lemah untuk OBI 4.
Perpustakaan Digital ITB