digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Reza Kurniawan Harnandika
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata 192 MWP di Jawa Barat adalah PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara. Namun, dampak lingkungannya terhadap dinamika termal danau di wilayah tropis belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PLTS terapung terhadap keseimbangan suhu permukaan dan stratifikasi air menggunakan pemodelan satu dimensi yaitu General Lake Model (GLM). Pemodelan simulasi empat skenario tutupan PLTS (0%, 4%, 20%, dan 60%) menunjukkan bahwa PLTS terapung secara signifikan mengurangi suhu permukaan air danau, dengan penurunan rata-rata bila dibandingkan dengan tanpa tutupan PLTS terjadi sebesar 0,3°C untuk tutupan 4% dan 1,0°C untuk tutupan 20% bahkan hingga 1,8°C pada tutupan 60%. Selain itu, PLTS juga menurunkan frekuensi hari dengan suhu ekstrem (>30°C) sebanyak 2,73% pada tutupan 4% sedangkan pada tutupan 20% menurunkan kejadian 2,73% dan penurunan meningkat jauh di tutupan 60% menjadi 6,38% dibandingkan kondisi tanpa tutupan PLTS di danau tersebut. Penelitian ini mendukung bukti bahwa PLTS terapung tidak hanya berpotensi sebagai sumber energi bersih untuk solusi Net Zero Emission, tetapi juga sebagai alat mitigasi dampak perubahan iklim mikro pada ekosistem perairan. Rekomendasi praktis meliputi ekspansi PLTS hingga 20% atau lebih pada tutupan permukaan danau dengan pemantauan berkala parameter kualitas air untuk memastikan keberlanjutan ekologis dan memperhatikan aspek sosial pada penggunaan lahan di danau untuk keperluan lainnya seperti karamba apung.