MUHAMMAD NOVAN AGANDRA ROIS
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
MUHAMMAD NOVAN AGANDRA ROIS
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
MUHAMMAD NOVAN AGANDRA ROIS
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
MUHAMMAD NOVAN AGANDRA ROIS
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
MUHAMMAD NOVAN AGANDRA ROIS
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
MUHAMMAD NOVAN AGANDRA ROIS
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
MUHAMMAD NOVAN AGANDRA ROIS
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
Peningkatan emisi karbon dioksida (CO?) ke atmosfer akibat aktivitas manusia
telah memicu krisis iklim global yang ditandai dengan pemanasan global.
Dampaknya yang meluas, mulai dari pelelehan gletser hingga kegagalan panen,
menuntut adanya pengembangan teknologi penangkapan karbon yang inovatif dan
efisien untuk menyeimbangkan kembali siklus karbon. Proses metabolisme tubuh
yang menghasilkan energi secara kontinu juga melepaskan CO? dalam jumlah
besar, tetapi tubuh tidak pernah mengalami "pemanasan global" internal berkat
mekanisme transpor gas yang luar biasa pada sel darah merah (SDM). Sistem ini
bekerja melalui kerja sama sinergis dari tiga komponen protein kunci: Aquaporin
1 (AQP1) sebagai kanal masuk CO? yang cepat, Karbonat Anhidrase (KA) sebagai
reaktor enzimatis untuk hidrasi CO? menjadi ion bikarbonat (HCO??), dan Band 3
(B3) sebagai kanal penukar untuk mengeluarkan produk bikarbonat dari sel.
Meskipun setiap komponen telah banyak dipelajari, sebuah model artifisial yang
meniru keseluruhan arsitektur fungsional ini untuk aplikasi penangkapan karbon
belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk merekayasa,
memfabrikasi, dan mengkarakterisasi sebuah biomatriks berbasis liposom yang
meniru mekanisme SDM tersebut. Langkah awal penelitian ini adalah memvalidasi
sumber material. Karakterisasi SDM manusia utuh menggunakan Scanning
Electron Microscope (SEM) mengonfirmasi morfologi khas cakram bikonkaf
dengan depresi sentral, yang secara efektif memaksimalkan rasio luas permukaan
terhadap volume untuk pertukaran gas yang efisien. Selanjutnya, komponen
komponen fungsional diisolasi melalui lisis sel secara hipotonik yang diikuti
dengan serangkaian sentrifugasi berkecepatan tinggi. Proses ini berhasil
memisahkan fraksi membran SDM yang kaya akan protein AQP1 dan B3 dari fraksi
supernatan yang mengandung KA terlarut. Enzim KA kemudian dimurnikan lebih
lanjut dari supernatan melalui metode partisi tiga fasa untuk memisahkannya dari
hemoglobin yang melimpah. Biomatriks (bmx) kemudian difabrikasi melalui
metode rekayasa dua tahap. Pertama, fraksi membran yang telah diisolasi
direkonstruksi menjadi vesikel liposom unilamelar melalui sonikasi. Kedua, larutan
KA yang telah dimurnikan dienkapsulasi ke dalam lumen liposom tersebut.
Analisis distribusi ukuran partikel menggunakan Dynamic Light Scattering (DLS)
menunjukkan pembentukan partikel dengan ukuran hidrodinamik yang relatif
seragam, dengan diameter rata-rata sebesar 237 ± 5 nm untuk liposom kosong dan
244 ± 4 nm untuk bmx, mengindikasikan proses enkapsulasi tidak menyebabkan perubahan volume yang signifikan. Pengukuran potensial zeta menunjukkan
perubahan muatan permukaan yang drastis dari negatif pada liposom (-13,5 mV)
menjadi positif pada bmx (+9,2 mV). Perubahan ini mengindikasikan terjadinya
interaksi elektrostatik yang kuat antara enzim KA yang bermuatan positif dengan
permukaan membran liposom yang bermuatan negatif, mendukung hipotesis bahwa
sebagian KA tidak hanya terenkapsulasi di dalam, tetapi juga teradsorpsi di
permukaan luar biomatriks. Keberhasilan integrasi protein-protein kunci ke dalam
bmx dikonfirmasi secara definitif melalui analisis biokimia. Hasil SDS-PAGE dan
Western Blot menunjukkan adanya pita spesifik untuk AQP1 (~28-30 kDa) dan B3
(~95-100 kDa) pada fraksi bmx. Terdeteksinya bentuk oligomerik (dimer, trimer,
dan tetramer) dari kedua protein transmembran ini membuktikan bahwa proses
fabrikasi tidak hanya berhasil mentransfer protein, tetapi juga mampu
mempertahankan sebagian besar struktur kuaternernya yang esensial untuk fungsi
transport. Visualisasi arsitektur partikel menggunakan mikroskopi elektron
memberikan wawasan mendalam mengenai sifat fisik bmx. Pencitraan dengan
Cryogenic Transmission Electron Microscopy (Cryo-TEM) pada kondisi terhidrasi
menunjukkan bmx sebagai vesikel bulat sempurna dengan membran lapisan ganda
(bilayer) yang utuh dan kontinu, serta lumen internal yang terisi penuh oleh
material padat yang merepresentasikan KA terenkapsulasi. Lebih lanjut, citra Cryo
TEM mengungkap sifat dinamis dan plastisitas yang luar biasa dari membran bmx,
sebuah sifat yang diwariskan dari membran SDM asalnya. Bmx menunjukkan
kemampuan untuk berdeformasi secara ekstrem, mengisi celah-celah sempit yang
geometrinya tidak beraturan, serta menyusun diri dengan sangat efisien pada
kondisi kepadatan tinggi, sebuah keunggulan signifikan dibandingkan nanopartikel
sintetik yang kaku. Evaluasi fungsional dilakukan dengan metode spektrofotometri
yang dikembangkan untuk mengukur laju hidrasi CO? secara kontinu. Hasilnya
menunjukkan bahwa bmx memiliki aktivitas katalitik yang sangat tinggi, mencapai
9,5 × 10?8 mmol CO2 detik?1 L?1 biomatriks?1, jauh melampaui aktivitas
liposom kontrol maupun SDM utuh pada kondisi percobaan. Studi inhibisi
menggunakan inhibitor spesifik memberikan bukti mekanistik yang kuat. Inhibisi
KA dengan asetazolamida (AZM) sepenuhnya menghentikan aktivitas,
membuktikan bahwa KA adalah mesin katalitik utama. Menariknya, inhibisi AQP1
dengan merkuri (II) klorida (HgCl?) secara signifikan mengurangi laju reaksi, tetapi
tidak menghilangkannya secara total. Aktivitas residual ini memberikan bukti
fungsional pertama yang mendukung model kerja "dua lokasi": KA yang
teradsorpsi di permukaan luar tetap dapat mengkatalisis hidrasi CO? dari medium
eksternal, sementara AQP1 berperan sebagai "corong" yang mempercepat
pengiriman CO? ke KA yang berada di dalam lumen. Secara keseluruhan, penelitian
ini berhasil mengembangkan sebuah platform nanovesikel biomimetik yang
fungsional. Keberadaan KA di dua lokasi (luar dan dalam) serta sifat membran yang
sangat dinamis membuka potensi untuk pengembangan mekanisme regenerasi
bolak-balik (flip-flop) yang dapat diinduksi secara eksternal. Dengan aktivitas
katalitik yang tinggi dan arsitektur yang adaptif, biomatriks ini menunjukkan
potensi besar sebagai teknologi penangkap dan pemanfaatan karbon generasi baru
yang efisien.
Perpustakaan Digital ITB