COVER Adilla Putri Harianto
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 1 Adilla Putri Harianto
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 2 Adilla Putri Harianto
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 3 Adilla Putri Harianto
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 4 Adilla Putri Harianto
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 5 Adilla Putri Harianto
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Kondisi perairan saat ini mengalami degradasi akibat berbagai jenis pencemaran,
terutama limbah industri yang tidak dikelola dengan baik. Salah satu polutan yang
mencemari perairan adalah kristal violet, pewarna sintetis yang digunakan luas dalam
bidang medis dan industri tekstil. Meskipun bermanfaat, senyawa ini bersifat persisten
di lingkungan, bersifat karsinogenik, dan berpotensi sebagai racun mitosis bagi
organisme akuatik. Untuk mengurangi dampaknya, metode adsorpsi menjadi salah satu
pendekatan yang efektif dalam proses penanganan limbah tersebut. Adapun adsorben
yang digunakan pada penelitian ini adalah karagenan yang merupakan biomassa yang
ramah lingkungan dan mudah diperoleh. Pada penelitian ini, telah dilakukan sintesis
adsorben dengan mencampur serbuk ?-karagenan dengan epiklorohidrin dalam kondisi
basa, yang kemudian dibiarkan membentuk gel, lalu gel tersebut dipotong-potong
membentuk dadu dan direndam dalam larutan KCl 1 M. Adsorben ini memiliki derajat
penggembungan sebesar 29%. Adapun karakterisasi yang dilakukan adalah FTIR untuk
menunjukkan karagenan yang dimodifikasi dengan epiklorohidrin dan KCl berhasil
dibentuk, pengamatan visual serta karakterisasi SEM-EDS menunjukkan bahwa
adsorpsi kristal violet berhasil dilakukan. Kondisi optimum untuk adsorpsi berada pada
pH 3, dengan massa adsorben sebesar 1,25 g, dalam waktu dua jam. Adsorpsi mengikuti
model kinetika orde dua semu dan model isoterm Langmuir dengan qmaks sebesar 7,33
mg/g. Desorpsi kristal violet berhasil dilakukan menggunakan aseton dengan persen
desorpsi optimum dicapai dalam waktu 30 menit sebesar 54%.
Perpustakaan Digital ITB