PUTRI ADELIA RACHMAWATI
EMBARGO  2028-11-18 
EMBARGO  2028-11-18 
PUTRI ADELIA RACHMAWATI
EMBARGO  2028-11-18 
EMBARGO  2028-11-18 
PUTRI ADELIA RACHMAWATI
EMBARGO  2028-11-18 
EMBARGO  2028-11-18 
PUTRI ADELIA RACHMAWATI
EMBARGO  2028-11-18 
EMBARGO  2028-11-18 
PUTRI ADELIA RACHMAWATI
EMBARGO  2028-11-18 
EMBARGO  2028-11-18 
PUTRI ADELIA RACHMAWATI
EMBARGO  2028-11-18 
EMBARGO  2028-11-18 
Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia dengan kontribusi lebih dari
50% pasokan global. Sejak tahun 2014 hingga 2023, produksi minyak sawit di Indonesia terus
meningkat hingga sekitar 47 juta ton per tahun. Minyak kelapa sawit banyak dimanfaatkan
dalam industri makanan, kosmetik, pelumas, plastik, dan biofuel. Pada industri pelumas dan
plastik, senyawa ftalat umumnya digunakan sebagai zat aditif yang dapat membuat produk
menjadi lebih lentur dan tahan lama. Namun, senyawa ftalat memiliki risiko tinggi terhadap
kesehatan manusia karena bersifat karsinogenik. Epoksida minyak sawit merupakan salah satu
senyawa turunan minyak sawit yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pemlastis, perekat,
dan kosmetik. EPO (Epoxidized Palm Oil) dapat dihasilkan dari reaksi oksidasi oleh hidrogen
peroksida terhadap ikatan rangkap pada trigliserida minyak sawit. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi kinerja katalitik dari kompleks mangan dan vanadil fenoksiimina terhadap
reaksi epoksidasi minyak sawit dengan oksidator H2O2/CH3COOH. Ligan fenoksimiina
disintesis dari senyawa 2-hidroksibenzaldehida yang direaksikan dengan beberapa sumber
senyawa turunan anilina, yaitu 4-nitroanilina (HFI-1a), 3-nitroanilina (HFI-1b), dan anilina
(HFI-1c). Katalis vanadil dan mangan fenoksiimina yang digunakan dalam penelitian ini
dipreparasi dari senyawa VOSO4 dan MnCl2. Kemudian, VOSO4 serta MnCl2 dimetalasi
dengan ligan yang sudah disintesis. Proses metalasi tersebut menghasilkan senyawa kompleks
VO(FI-1a)2, VO(FI-1b)2, VO(FI-1c)2, Mn(FI-1a)2, Mn(FI-1b)2, dan Mn(FI-1c)2. Katalis yang
telah disintesis dikarakterisasi menggunakan P-XRD, FTIR, dan 1H-NMR. Produk hasil uji
katalitik dianalisis menggunakan 1H-NMR. Puncak dari proton pada gugus fungsi epoksida
teramati pada geseran kimia 2,8 – 3,0 ppm. Hasil uji katalitik reaksi epoksidasi minyak sawit
menunjukkan hasil yang optimum sebesar 86% pada suhu 80 °C selama 5 jam menggunakan
katalis Mn(FI-1c)2 sebanyak 0,2 mol% dan 4 mol ekuivalen H2O2/CH3COOH sebagai
oksidator
Perpustakaan Digital ITB