FARHAN ABBAS HAMMAMI
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
FARHAN ABBAS HAMMAMI
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
FARHAN ABBAS HAMMAMI
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
FARHAN ABBAS HAMMAMI
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
FARHAN ABBAS HAMMAMI
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
FARHAN ABBAS HAMMAMI
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Minyak sawit merupakan salah satu sumber lemak nabati yang dikonsumsi secara
luas oleh manusia. Salah satu bahan mentah pengolahan minyak sawit adalah crude
palm oil (CPO) yang umum juga disebut sebagai minyak sawit mentah. Dalam
prosesnya, Badan Standardisasi Nasional menetapkan batas-batas tertentu sebagai
indikator kualitas standar minyak sawit mentah CPO. Batas-batas ini meliputi kadar
asam lemak bebas (%FFA), bilangan yodium, kadar air dan kotoran, dan
deteoritation of bleachability index. Penelitian ini berfokus pada penentuan %FFA
untuk menentukan kualitas minyak sawit mentah CPO. Berdasarkan metode SNI
2901:2021, %FFA ditentukan melalui titrasi. Namun, titrasi ini memiliki bias yang
disebabkan oleh perbedaan interpretasi warna pada titik akhir serta menghasilkan
limbah hasil pengukuran. Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan metode
penentuan kualitas minyak sawit mentah berdasarkan %FFA dengan spektroskopi
Raman. Spektroskopi Raman dipilih karena sifatnya yang non-destruktif dengan
preparasi sampel yang mudah serta spesifisitas yang baik terhadap senyawa organik.
Pengembangan metode ini dilakukan dengan membandingkan pengukuran %FFA
dengan titrasi sebagai metode konvensional, kromatografi gas sebagai metode
validasi, dan spektroskopi Raman sebagai metode yang akan dikembangkan. Dalam
penelitian ini juga dilakukan analisis kelayakan sampel minyak sawit mentah CPO
berdasarkan spektrum Raman dengan melakukan simulasi kerusakan melalui
pemanasan pada temperatur 50 0C. Hasilnya, diperoleh bahwa sampel minyak sawit
mentah CPO yang telah dipanaskan tidak dapat dideteksi dengan efektif oleh
spektroskopi Raman sebagai sampel CPO. Sehingga, pengukuran spektroskopi
Raman dapat menjadi penilaian awal kualitas minyak sawit mentah CPO. Pada hasil
pengembangan metode, pengukuran %FFA dengan titrasi menghasilkan nilai yang
jauh berbeda dengan metode kromatografi gas dan spektroskopi Raman. Pengukuran
titrasi:kromatografi gas, titrasi:spektroskopi Raman, dan kromatografi
gas:spektroskopi Raman menunjukkan nilai korelasi masing-masing 0,247, 0,200,
dan 0,991. Berdasarkan nilai korelasi tersebut, diperoleh bahwa spektroskopi Raman
menghasilkan pengukuran %FFA yang akurat, praktis, dan efektif dibandingkan
dengan metode konvensional.
Perpustakaan Digital ITB