digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode peledakan merupakan metode yang banyak digunakan dalam berbagai bidang industri, seperti industri pertambangan dan industri konstruksi sipil. Peledakan tersebut bertujuan untuk menggali massa batuan dengan ukuran fragmen batuan yang optimum dengan biaya yang minimum. Salah satu dampak negatif dari kegiatan peledakan adalah getaran tanah (ground vibration) yang dihasilkan selama proses peledakan. Studi literatur menyimpulkan bahwa peak particle velocity (PPV) merupakan indeks parameter yang baik untuk mengukur seberapa besar getaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan peledakan. Berbagai metode penelitian telah dilakukan dalam memprediksi nilai PPV, salah satunya adalah metode empiris spesifik lokasi (site-specific) yang dikenal dengan persamaan empiris scaled-distance. Persamaan empiris ini tidak dapat digeneralisasi untuk digunakan di lokasi lain. Hal ini terjadi karena parameter spesifik lokasi biasanya berubah ketika kondisi geologi dan pola peledakan berubah. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan tekanan peledakan sebagai input pada pemodelan numerik dalam memprediksi nilai PPV. Tekanan peledakan yang diberikan menggunakan pemodelan dinamis berupa fungsi peluruhan tekanan (Duvval pressure function). Simulasi satu lubang ledak dilakukan dengan variasi nilai rise time dan juga parameter ???. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai raise time memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai PPV jika dibandingkan dengan nilai rasio ?/?. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa raise time merupakan parameter dominan yang mempengaruhi nilai PPV peledakan. Temuan ini menjadi dasar untuk pengembangan model prediksi PPV yang lebih akurat dengan memperhitungkan variasi raise time dan damping ratio pada simulasi numerik model kondisi aktual. Simulasi numerik dilakukan menggunakan software RS2 (finite element method). Nilai tekanan peledakan kemudian diterapkan pada model numerik sebagai distributed load. Hasil nilai PPV yang diperoleh dari hasil pemodelan numerik kemudian dibandingkan dengan nilai PPV aktual dilapangan.