ABSTRAK Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Dzar Arif Maulana Ismail
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Penelitian ini mengkaji pergerakan sosial masyarakat terdampak penggusuran di
RW 04, Kelurahan Kebonwaru, Kota Bandung, sebagai respons terhadap konflik
atas tanah yang mereka alami. Penelitian ini dilatarbelakangi terjadinya
penggusuran pada November 2021 terhadap 25 rumah, termasuk kehilangan tempat
tinggal, mata pencaharian, dan jejaring sosial. mengidentifikasi pergerakan sosial
masyarakat yang mengalami penggusuran di lokasi tersebut. Metode penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui
wawancara mendalam terhadap perwakilan warga terdampak. Data sekunder yang
digunakan adalah sumber informasi dari media digital. Analisis data menerapkan
teknik deskriptif kualitatif dan analisis konten/isi. Temuan mengungkap tiga hal,
yang pertama, masyarakat mengembangkan strategi pemulihan ekonomi berbasis
sektor informal mikro meski mengalami penurunan pendapatan. Kedua, relokasi
memicu fragmentasi masyarakat secara geografis dan psikososial. Ketiga, terdapat
empat kebutuhan utama masyarakat yang belum terpenuhi dalam kasus yang diteliti
dalam mencapai proses pemulihan optimal yaitu sosialisasi preventif berbasis risiko
hunian informal dan literasi hukum agraria, relokasi bertahap, kompensasi berbasis
nilai ekonomi-sosial termasuk restorasi mata pencaharian dan layanan psikologis,
dan pendampingan untuk pemulihan mandiri.
Perpustakaan Digital ITB