digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Tugas akhir ini membahas perancangan dan implementasi sistem pengukuran jarak lompat jauh yang mengikuti standar resmi dari World Athletics. Sistem dirancang untuk mengatasi kelemahan metode konvensional seperti penggaris dan spike, yang rentan terhadap kesalahan manusia, ketidaktepatan pengukuran, dan potensi manipulasi hasil. Dalam sistem ini, integrasi dilakukan antara subsistem sensor pengukur jarak berbasis laser, mekanisme pole-rail track, dan live result display, guna mewujudkan sistem pengukuran yang akurat, presisi, dan transparan. Dari sisi perilaku sistem, ketika seorang atlet mendarat, operator menggerakkan tiang pemandu sejajar dengan titik pendaratan menggunakan bantuan sinar garis laser. Setelah sejajar, pengukuran dilakukan dengan menekan tombol, memicu sensor laser mengukur jarak ke take-off board. Data hasil pengukuran dikirim ke ESP32, diproses, dan ditransmisikan ke subsistem live result display secara langsung menggunakan protokol ESP-NOW yang memiliki latensi rendah (~1 ms). Dengan demikian, keseluruhan proses, termasuk gerakan mekanis dan transmisi data, hanya memerlukan waktu yang singkat untuk menampilkan hasil pengukuran di layar (9 detik dalam pengukuran jarak 4 meter). Pengujian dilakukan terhadap 20 titik dengan 100 pengukuran tiap titik, mencakup rentang 0,5 hingga 10 meter. Hasil pengujian menunjukkan kesalahan terbesar di angka 3,00 mm dan simpangan baku maksimum 0,64 mm, jauh di bawah batas toleransi World Athletics sebesar 6,04 mm untuk akurasi dan 3,02 mm untuk presisi. Ini menunjukkan bahwa sistem memenuhi syarat sebagai alat pengukuran resmi dalam kompetisi atletik. Secara keseluruhan, sistem pengukuran ini berhasil mengintegrasikan komponen mekanis, elektronik, dan komunikasi nirkabel untuk menghasilkan sistem yang andal, akurat, dan praktis digunakan di lapangan. Implementasi sistem ini tidak hanya meningkatkan integritas pengukuran dalam lomba lompat jauh, tetapi juga mendukung keterbukaan hasil dan mengurangi potensi bias penilaian. Sistem ini cocok digunakan baik dalam kompetisi resmi maupun lingkungan pelatihan atlet profesional.