digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ZAFIRA SHAFAR
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor

ZAFIRA SHAFAR
EMBARGO  2028-11-05 

ZAFIRA SHAFAR
EMBARGO  2028-11-05 

ZAFIRA SHAFAR
EMBARGO  2028-11-05 

ZAFIRA SHAFAR
EMBARGO  2028-11-05 

ZAFIRA SHAFAR
EMBARGO  2028-11-05 

ZAFIRA SHAFAR
EMBARGO  2028-11-05 


Kemasan kertas menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan dari penggunaan plastik sekali pakai. Namun, kemasan kertas yang beredar di pasaran saat ini belum sepenuhnya dapat terbiodegradasi karena kemasan kertas masih dilapisi dengan plastik, guna untuk meningkatkan sifat fisiknya. Tanpa adanya pelapisan, kemasan kertas mudah rusak karena kertas tidak tahan akan air, minyak dan kelembapan. Oleh karena itu, diperlukan pelapis kertas alternatif yang tidak hanya mampu meningkatkan ketahanan fisik kertas, tetapi juga ramah lingkungan dan mudah terurai secara alami. Biopolimer poli (R)-3-hidroksibutirat (PHB) dan kitosan (CTS) dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut karena memiliki karakteristik yang sama dengan plastik, namun lebih aman bagi lingkungan karena dapat terurai dengan mudah. Pada penelitian ini, pelapis kertas terbiodegradasi berhasil disintesis dari campuran PHB dan CTS dengan dua macam pelarut yaitu asam asetat dan dimetil sulfoksida (DMSO). Produk kertas dengan pelapis PHB-CTS berhasil disintesis dengan berat dikontrol sebesar 100 g/m2 dan ketebalan berkisar 0,15-0,20 mm. Dilihat secara fisik, produk tanpa pelapis dan produk dengan pelapis tidak memiliki perbedaan yang berarti, warnanya tetap putih karena larutan polimer dari PHB-CTS juga berwarna putih. Dari analasis FTIR, diketahui tidak diperoleh ikatan kovalen baru yang terbentuk, serta pelarut menguap secara sempurna ditandai dengan tidak adanya gugus fungsi S=O pada sampel dengan pelarut DMSO. Dari analisis SEM, produk tanpa pelapis memiliki morfologi permukaan yang kasar dan berserat, setelah dilapisi oleh pelapis biopolimer permukaannya menjadi licin, penuh, dan rapat sehingga tekstur serat sebelumnya tidak terlihat. Dari analisis XRD diperoleh puncak difraksi utama muncul pada sudut-sudut 2? sekitar sebesar 14,9°, 16,8°, dan 22,8° menghasilkan produk dengan struktur kristalin yang sesuai dengan yang diharapkan, meskipun adanya variasi intensitas puncak mungkin menandakan perbedaan dalam tingkat kemurnian atau homogenitas kristal dalam sampel. Pengujian kekuatan tarik dan persentase perpanjangan putus dari produk kertas dengan pelapis PHB-CTS lebih besar hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan produk tanpa pelapis, baik dalam kondisi kering maupun basah. Nilai sudut kontak dari produk kertas dengan pelapis PHB-CTS lebih besar dari 90° yang berarti produk bersifat hidrofobik dan tahan terhadap air. Produk kertas dengan pelapis PHB-CTS mampu menahan cairan dari air, kopi, dan jus hingga 6 jam tanpa adanya kebocoran. Produk kertas dengan pelapis PHB-CTS dapat terbiodegradasi sempurna kurang dari 2 minggu. Produk kertas dengan pelapis PHB-CTS mampu menghambat pertumbuhan bakteri terhadap bakteri S.Aureus dan E.coli karena hanya menumbuhkan kurang dari 5 koloni. Berdasarkan beberapa pengujian tersebut, produk pelapis kertas terbiodegradasi memiliki sifat fisik yang lebih baik dibandingkan dengan kertas tanpa pelapis.