ABSTRAK - Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Abizar Gunarwan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Meningkatnya angka produksi rokok di Indonesia setiap tahunnya memberikan efek pada
peningkatan hasil reject dan limbah rokok, tingginya angka konsumsi rokok dapat
menjadi tantangan bagi faktor lingkungan, sifat selulosa asetat yang menyerupai polimer
menjadikan proses degdradasi pada tanah sulit untuk mengurai limbah tersebut. Pirolisis
menjadi salah satu jawaban terkait permasalahan limbah filter rokok. Proses ini dilakukan
dengan pemanasan dan konversi menjadi tiga produk, gas, bio-oil, dan char. Proses
pirolisis dapat merubah barang yang tidak bernilai menjadi bernilai dengan pemanfaatan
menjadi bahan bakar, atau produk tengah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
hasil kandungan bio-oil melalui proses pirolisis selulosa asetat yang berasal dari limbah
filter rokok. Proses pirolisis dilakukan dalam variasi temperatur (300°C, 400°C, 500°C,
dan 600°C) serta waktu tinggal (1, 2, 3, dan 4 jam), dengan berat sampel konstan sebesar
10 gram dan laju alir gas nitrogen sebesar 100 mL/menit. Selain itu, dilakukan variasi
jenis umpan, yaitu filter rokok saja, kombinasi filter rokok dan kertas pembungkusnya,
serta kertas pembungkus saja. Variasi tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh
komposisi bahan terhadap kuantitas dan kualitas bio-oil yang dihasilkan. Variasi
temperatur dan waktu tinggal menunjukkan pengaruh signifikan terhadap yield bio-oil, di
mana kondisi optimum dipilih sebagai dasar penambahan katalis zeolit alam untuk
meningkatkan hasil pirolisis. Karakterisasi umpan dan produk dilakukan demgan
melakukan analisis proksimat, gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), serta
bomb calorimeter. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan filter rokok pada temperatur
500°C selama 3 jam memberikan yield bio-oil tertinggi sebesar 62% w/t. Penambahan
katalis zeolit pada kondisi tersebut meningkatkan heterorogenitas jandungan bio-oil
dengan kandungan senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Penelitian ini secara
keseluruhan menunjukkan potensi daur ulang limbah filter rokok sebagai sumber energi
alternatif berbasis bio-oil melalui teknologi pirolisis.
Perpustakaan Digital ITB