ABSTRAK - Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Muhammad Rangga Mahendra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Meningkatnya angka produksi rokok di Indonesia setiap tahunnya memberikan efek pada peningkatan hasil reject dan limbah rokok, tingginya angka konsumsi rokok dapat menjadi tantangan bagi faktor lingkungan, sifat selulosa asetat yang menyerupai polimer menjadikan proses degdradasi pada tanah sulit untuk mengurai limbah tersebut. Pirolisis menjadi salah satu jawaban terkait permasalahan limbah filter rokok. Proses ini dilakukan dengan pemanasan dan konversi menjadi tiga produk, gas, bio-oil, dan char. Proses pirolisis dapat merubah barang yang tidak bernilai menjadi bernilai dengan pemanfaatan menjadi bahan bakar, atau produk tengah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hasil kandungan bio-oil melalui proses pirolisis selulosa asetat yang berasal dari limbah filter rokok. Proses pirolisis dilakukan dalam variasi temperatur (300°C, 400°C, 500°C, dan 600°C) serta waktu tinggal (1, 2, 3, dan 4 jam), dengan berat sampel konstan sebesar 10 gram dan laju alir gas nitrogen sebesar 100 mL/menit. Selain itu, dilakukan variasi jenis umpan, yaitu filter rokok saja, kombinasi filter rokok dan kertas pembungkusnya, serta kertas pembungkus saja. Variasi tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan terhadap kuantitas dan kualitas bio-oil yang dihasilkan. Variasi temperatur dan waktu tinggal menunjukkan pengaruh signifikan terhadap yield bio-oil, di mana kondisi optimum dipilih sebagai dasar penambahan katalis zeolit alami untuk meningkatkan hasil pirolisis. Karakterisasi umpan dan produk dilakukan dengan melakukan analisis proksimat, gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), serta bomb calorimeter. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan filter rokok pada temperatur 500°C selama 3 jam memberikan yield bio-oil tertinggi sebesar 54.62%-b. Penambahan katalis zeolit pada kondisi tersebut meningkatkan heterorogenitas kandungan bio-oil dengan kandungan senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan potensi daur ulang limbah filter rokok sebagai sumber energi alternatif berbasis bio-oil melalui teknologi pirolisis.
Perpustakaan Digital ITB