Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan eksponensial
pada ekosistem startup digitalnya terutama didorong oleh penetrasi internet yang
semakin meluas. Hampir semua inkubator dan lembaga pendanaan masih
menggunakan evaluasi yang tidak efisien, dan subjektif pada seleksi tahap awal
oleh para startup. Tidak adanya indikator yang jelas menyebabkan alokasi sumber
daya tidak optimal. Penelitian ini hadir dengan merancang sistem DSS untuk
pengambilan keputusan yang berlapis dengan mengintegrasikan dua metode multicriteria
decision
making
(MCDM)
yang
sudah
terbukti
secara
akademis,
Analytic
Hierarchy
Process
(AHP)
dan
Simple
Multi-Attribute
Rating
Technique
(SMART).
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
mengumpulkan
jawaban
survey
scoring
dari
104
responden
dan melakukan wawancara mendalam terhadap 10 tokoh kunci yang
sangat berperan dan berpengalaman. Dengan data empiris tersebut, studi ini
berusaha untuk mengidentifikasi tiga dimensi utama dalam mengevaluasi startup
yaitu Potensi Inovasi, Kesiapan Pasar, dan Kelayakan Finansial. Preferensi para
pemangku kepentingan selanjutnya diubah menjadi bobot normalisasi melalui AHP
dengan kemampuan 53,8% untuk Potensi Inovasi, 29,9% untuk Kesiapan Pasar,
dan 16,3% untuk Kelayakan Finansial. Adapun nilai consistency ratio 0,093
menunjukkan bahwa penilaian yang terkumpul itu logis dan koheren terhadap satu
sama lain. Bobot tersebut selanjutnya digunakan untuk menerapkan model berbasis
SMART untuk menguji berbagai profil startup. Hasil simulasi tersebut
menunjukkan bahwa DSS gabungan dari AHP dan SMART mampu memberikan
pemeringkatan sesuai dengan prioritas. Selain itu, model ini juga telah melalui
pengujian sensitivitas untuk mengukur ketahanan model tersebut. Temuan ini
menunjukkan bahwa integrasi AHP dan SMART pada platform inkubasi digital
meningkatkan transparansi, konsistensi, serta efektivitas ujian terhadap evaluasi
startup di Indonesia. Penelitian ini secara spesifik menawarkan saran kebijakan
kepada inkubator untuk menerapkan kerangka DSS dalam proses seleksi serta
menyarankan kebijakan harmonisasi standar pembiayaan dan pendampingan
lintas ekosistem. Di sisi lain, penelitian ini diharapkan dapat memperkuat
infrastruktur inovasi di negara ini dari sisi kualitas pengambilan keputusan pada
tahapan proses inkubasi startup.
Perpustakaan Digital ITB