Abstrak - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA - Dimitri Viryan Nabil
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini membahas respon dinamik struktur fleksibel yang diaktuasi oleh material
piezoelektrik menggunakan pendekatan metode elemen hingga (MEH) . Piezoelektrik
merupakan material yang mampu mengubah regangan mekanis menjadi energi
listrik, atau sebaliknya, melalui kopling elektromekanis. Material ini banyak dimanfaatkan
sebagai sensor dan aktuator dalam bentuk paling umum yakni Macro Fiber
Composite (MFC). Penelitian ini menggunakan struktur kantilever fleksibel berbahan
aluminium berukuran 176×35 mm dengan aktuator MFC berukuran 67×35 mm disusun
bimorph, yakni ditempelkan pada bagian atas dan bawah struktur.
Model struktur dan pemodelan aktuator MFC diadaptasi dari penelitian Lou et
al.[1], yang juga menjadi acuan validasi hasil simulasi. Proses analisis dilakukan dalam
tiga tahap, yaitu analisis modal, analisis dinamik dalam domain frekuensi, dan
analisis dinamik dalam domain waktu. Hasil analisis modal menggunakan metode elemen
hingga menunjukkan frekuensi natural sebesar 13.09 Hz, sementara pendekatan
1D menghasilkan 13.23 Hz, dengan galat relatif 1.06%. Namun, kedua hasil ini menghasilkan
galat mencapai 47.08%, signifikan dari data eksperimen yang diduga karena
keterbatasan informasi mengenai konfigurasi pengujian.
Meski terdapat perbedaan dalam nilai frekuensi, perbandingan bentuk modus getar
dari ketiga pendekatan (komputasional, numerik 1D, dan eksperimen) menunjukkan
kesesuaian bentuk yang baik. Besarnya defleksi dalam analisis dinamik awal menunjukkan
perbedaan akibat absennya redaman dalam model, namun setelah dilakukan
iterasi terhadap nilai redaman, respons dinamik yang dihasilkan menjadi lebih realistis.
Hasil ini menunjukkan bahwa pemodelan dalam Tugas Akhir ini mampu merepresentasikan
perilaku struktur dengan cukup baik.
Perpustakaan Digital ITB