OKTAVIANUS HENDRA CIPTA
EMBARGO  2028-08-06 
EMBARGO  2028-08-06 
OKTAVIANUS HENDRA CIPTA
EMBARGO  2028-08-06 
EMBARGO  2028-08-06 
OKTAVIANUS HENDRA CIPTA
EMBARGO  2028-08-06 
EMBARGO  2028-08-06 
OKTAVIANUS HENDRA CIPTA
EMBARGO  2028-08-06 
EMBARGO  2028-08-06 
OKTAVIANUS HENDRA CIPTA
EMBARGO  2028-08-06 
EMBARGO  2028-08-06 
OKTAVIANUS HENDRA CIPTA
EMBARGO  2028-08-06 
EMBARGO  2028-08-06 
Ketergantungan global terhadap bahan bakar fosil telah mendorong pencarian
sumber energi alternatif berkelanjutan, dengan biodiesel sebagai salah satu solusi
menjanjikan. Sintesis biodiesel secara konvensional menghadapi tantangan terkait
limbah dan efisiensi, yang dapat diatasi melalui biokatalisis enzimatik
menggunakan lipase. Namun, reaksi esterifikasi lipase seringkali terbatas oleh
kelarutan reaktan. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan cairan ion turunan
piridinium sebagai media ko-pelarut inovatif untuk sintesis etil oleat, sebuah
komponen biodiesel berkualitas tinggi, yang dikatalisis oleh lipase dari Candida
rugosa (CRL).
Enam jenis cairan ion turunan piridinium (N-butil-, N-heksil-, N-oktilpiridinium
bromida dan tetrafluoroborat) berhasil disintesis dan dikarakterisasi menggunakan
spektroskopi NMR. Hasil skrining aktivitas enzimatik menunjukkan bahwa semua
cairan ion turunan piridinium secara signifikan meningkatkan aktivitas esterifikasi
lipase dibandingkan n-heksana. N-heksilpiridinium bromida (6PyBr) memberikan
aktivitas tertinggi, hampir lima kali lipat dari n-heksana, mengindikasikan
biokompatibilitas optimalnya. Optimasi kondisi reaksi menggunakan Response
Surface Methodology (RSM) mengidentifikasi kondisi optimum (perbandingan
asam oleat:etanol 1:2,203, konsentrasi 6PyBr 22,433 mM, dan temperatur 38,399
°C) yang menghasilkan aktivitas eksperimental 51,25 ± 0,9 Unit/mg, sangat sesuai
dengan prediksi model (51,459 Unit/mg).
Studi simulasi dinamika molekul (MD) selama 250 ns memberikan wawasan
mekanistik. Analisis Root Mean Square Deviation (RMSD) menunjukkan bahwa
CRL mempertahankan stabilitas konformasi global terbaik dalam 6PyBr (1,95 Å)
dibandingkan n-heksana (2,62 Å). Analisis Root Mean Square Fluctuation (RMSF)
lebih lanjut mengkonfirmasi bahwa 6PyBr mampu menjaga fleksibilitas lokal CRL,
khususnya pada lid domain (residu 61-96), pada tingkat yang lebih terkontrol
(RMSF 2-3 Å) dibandingkan n-heksana (RMSF 4-7 Å). Jarak rata-rata antara residu
PHE87 (lid) dan PHE344 (inti) yang lebih jauh dalam 6PyBr mengindikasikan lid
CRL lebih cenderung dalam konformasi terbuka, memfasilitasi akses substrat.
Interaksi yang menguntungkan antara kation heksilpiridinium dengan permukaan
enzim diduga berkontribusi pada stabilitas dan dinamika lid yang optimal ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa cairan ion turunan piridinium, khususnya
6PyBr, adalah media reaksi yang sangat efektif untuk sintesis etil oleat enzimatik.
Integrasi hasil eksperimental dan komputasi telah memberikan pemahaman
komprehensif tentang hubungan antara struktur cairan ion, dinamika lipase, dan
kinerja katalitik, membuka jalan bagi pengembangan proses biodiesel yang lebih
efisien dan ramah lingkungan.
Perpustakaan Digital ITB