digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_M. Faathir Ath Thaariq
PUBLIC Open In Flipbook Perpustakaan Prodi Arsitektur

Desa Para-para, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu sentra produksi tuna utama di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan kontribusi sekitar 47,16% dari total produksi tuna pada tahun 2023. Namun, tingkat pemanfaatan sumber daya laut oleh nelayan setempat baru mencapai 44% dari batas yang diperbolehkan di WPP 713, sementara tingkat penerimaan hasil tangkapan di pasar internasional hanya 4–8% akibat penurunan kualitas. Permasalahan ini mencerminkan lemahnya pengelolaan rantai pasok, yang diperburuk oleh keterbatasan fasilitas seperti tempat pendaratan ikan, penyimpanan dingin, dan distribusi, yang sebagian besar dibangun secara swadaya. Tesis ini disusun dengan tujuan merancang pelabuhan perikanan yang mampu mewadahi aktivitas rantai pasok tuna di Desa Para-para, guna meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus menjaga kualitas hasil tangkapan. Pendekatan Blue Economy digunakan sebagai landasan desain untuk menjawab kedua tujuan tersebut. Penyusunan tesis ini mencakup analisis kajian pustaka terkait pendekatan yang digunakan, serta kajian terhadap karakteristik fisik dan sosial Desa Para-para guna menghasilkan rancangan yang relevan dan kontekstual dengan isu perancangan. Penerapan prinsip ekonomi biru dalam rancangan pelabuhan perikanan di Desa Para-para mendorong peningkatan produktivitas nelayan melalui diversifikasi sumber pendapatan nelayan dengan penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung. Desain bangunan pelabuhan turut dirancang untuk menjaga kualitas hasil tangkapan dengan mempertimbangkan alur aktivitas dan efisiensi rantai pasok tuna secara menyeluruh. Selain sebagai pusat aktivitas perikanan, fasilitas pelabuhan turut diintegrasikan sebagai ruang edukatif dan sosial yang membuka peluang partisipasi aktif dari komunitas. Strategi ini mencerminkan pendekatan perancangan yang integratif, dengan menggabungkan fungsi ekonomi, sosial, dan ekologis secara seimbang. Melalui pendekatan tersebut, pelabuhan diharapkan menjadi simpul interaksi dan kolaborasi antara aktor rantai pasok dan masyarakat lokal, guna meningkatkan kualitas dan efisiensi rantai pasok tuna Desa Para-para yang berkelanjutan.