NOVILIA
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
NOVILIA
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
NOVILIA
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
NOVILIA
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
NOVILIA
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
NOVILIA
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) merupakan bahan bakar nabati yang diperoleh
melalui proses hidrogenasi dari minyak nabati yang mengandung trigliserida seperti
minyak sawit, minyak kedelai, atau minyak kelapa. Proses ini menghasilkan
hidrokarbon jenuh, seperti parafin, yang strukturnya sangat mirip dengan komponen
utama dalam bahan bakar solar berbasis fosil. Oleh karena itu, HVO memiliki sifat
fisik dan kimia yang hampir identik dengan solar konvensional, seperti densitas,
viskositas, dan titik nyala. Keunggulan utama HVO dibandingkan dengan biodiesel
konvensional yaitu Fatty Acid Methyl Ester (FAME) antara lain adalah angka setana
yang lebih tinggi, yang berarti proses pembakarannya di dalam mesin diesel
berlangsung lebih cepat dan efisien , emisi gas buang yang lebih rendah, tidak
mengandung oksigen sehingga lebih stabil secara oksidatif, dan tidak menyebabkan
masalah korosi pada sistem mesin. Dengan berbagai keunggulan tersebut, HVO
dinilai sebagai bahan bakar alternatif yang menjanjikan dan berpotensi besar untuk
mendukung transisi energi bersih. HVO juga dapat digunakan sebagai bahan
campuran dengan solar berbasis fosil dalam proporsi tertentu untuk menghasilkan
biosolar yang ramah lingkungan dengan performa tinggi. Namun, karena kemiripan
struktur kimia antara HVO dan solar berbasis fosil, analisis kuantitatif kadar HVO
dalam campuran solar menjadi tantangan tersendiri. Hal ini penting, mengingat
penggunaan bahan bakar campuran harus memenuhi spesifikasi teknis dan regulasi
kualitas yang ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan metode analisis yang tidak
hanya akurat dan presisi, tetapi juga mampu membedakan komponen-komponen
yang sangat serupa tersebut. Dalam penelitian ini, dikembangkan metode analisis
kuantitatif kadar HVO dalam campuran solar menggunakan teknik Kromatografi
Gas dengan detektor Flame Ionization Detector (GC-FID). Metode ini dipilih
karena memiliki sensitivitas tinggi terhadap senyawa hidrokarbon dan mampu
memberikan hasil kuantitatif yang andal. Solar yang digunakan dalam campuran
diketahui memiliki variasi komposisi yang signifikan tergantung pada sumber atau
lokasi
pengambilannya. Untuk mengakomodasi variasi ini, dilakukan
pengelompokan (klasterisasi) terhadap 35 sampel minyak solar menggunakan algoritma k-means clustering. Hasil klasterisasi menghasilkan 10 klaster dengan 10
titik pusat klaster (centroid), yang masing-masing mewakili karakteristik khas dari
kelompok solar tertentu. Berdasarkan hasil pengelompokan ini, diperoleh faktor
koreksi untuk luas area puncak utama untuk setiap kelompok. Perhitungan kadar
HVO dilakukan dengan melakukan penyesuaian berdasarkan klaster solar yang
digunakan. Validasi metode dilakukan dengan beberapa parameter penting, yaitu uji
linieritas, batas deteksi (LOD), batas kuantifikasi (LOQ), serta uji akurasi dan
presisi. Uji linieritas dilakukan pada rentang konsentrasi HVO 3%v/v sampai
50%v/v dengan menggunakan salah satu solar dari klaster yang telah terbentuk.
Hasilnya menunjukkan kurva kalibrasi yang sangat baik dengan nilai koefisien
determinasi (R²) sebesar 0,9997. Nilai LOD yang diperoleh sebesar 0,99 % v/v HVO
dan LOQ sebesar 3,00 %v/v HVO. Hasil ini menunjukkan bahwa metode ini cukup
sensitif untuk mendeteksi kadar HVO konsentrasi rendah. Uji akurasi dilakukan
dengan mengukur empat sampel campuran solar dari klaster yang berbeda dengan
konsentrasi 40 %v/v HVO. Persen perolehan kembali (percent recovery) yang
diperoleh berada pada rentang 95% hingga 105%. Hal ini menunjukkan bahwa
akurasi pengukuran menggunakan pengelompokan yang dikembangkan baik.
Klasterisasi yang dikembangkan juga mampu menentukan kadar HVO dalam
campuran minyak solar dan FAME dengan persen kesalahan hanya 3,57%. Presisi
pengukuran juga memberikan hasil yang baik, dengan nilai Relative Standard
Deviation (%RSD) dari tiga kali pengulangan pada empat sampel berbeda berada
dalam rentang 0,53 % hingga 1,05 % Data-data yang diperoleh menunjukkan
potensi dari metode ini untuk analisis kadar HVO dalam campuran solar yang tidak
diketahui jenisnya.
Perpustakaan Digital ITB