TANTI YULIANTI RAGA PERTIWI
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
TANTI YULIANTI RAGA PERTIWI
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
TANTI YULIANTI RAGA PERTIWI
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
TANTI YULIANTI RAGA PERTIWI
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
TANTI YULIANTI RAGA PERTIWI
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
TANTI YULIANTI RAGA PERTIWI
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
Pewarna sintetik seperti tartrazin (Tz) banyak digunakan dalam industri makanan
untuk meningkatkan daya tarik visual produk. Namun, keberadaan Tz yang
mengandung gugus azo dan struktur aromatik berpotensi membahayakan kesehatan
manusia, sehingga deteksinya menjadi penting demi keamanan pangan. Beberapa
teknik pengukuran analitik cocok untuk mendeteksi Tz salah satu alternatif yaitu
voltametri. Tz memiliki grup OH yang dapat dioksidasi sehingga dapat dideteksi
menggunakan voltammetri anodik. Elektroda pasta karbon (EPK) merupakan
material yang sering digunakan sebagai elektroda karena respon stabil, pembuatan
yang mudah dan biaya rendah. Dalam penelitian ini dikembangkan EPK yang
dimodifikasi dengan ZnO nanoflowers (ZnONF) untuk meningkatkan transfer
elektron serta sensitivitas deteksi Tz menggunakan voltammetri. Penelitian yang
dilakukan terbagi menjadi 4 bagian, yaitu sintesis material ZnONF, pembuatan
EPK termodifikasi ZnONF, uji kondisi pengukuran optimum, serta uji kinerja
elektroda dalam pengukuran Tz. ZnONF disintesis dengan menambahkan NaOH
1 M kedalam Zn-Asetat 0,1 M yang kemudian dikeringkan sehingga membentuk
serbuk. ZnONF yang disintesis dan dicampurkan ke dalam EPK melalui teknik
pencampuran sederhana (mixing). Karakterisasi menggunakan SEM-EDX
menunjukkan bahwa ZnONF berhasil disintesis, dengan morfologi menyerupai
bunga. Distribusi ukuran bunga diperoleh sebesar 1500–2000 nm sedangkan distribusi
ketebalan kelopak diperoleh nilai sebesar 100–125 nm. Hasil XRD menunjukkan bahwa
serbuk yang terbentuk saat sintesis merupakan ZnO yang telah dibandingkan
dengan database COD 2300112. Metode uji dilakukan optimasi menggunakan
sehingga didapatkan square wave voltammetry (SWV) sebagai metode uji
optimum. Hasil optimasi elektroda menunjukkan bahwa komposisi EPK terbaik
dicapai pada 5% berat ZnONF dalam pasta. Kondisi pH optimum dianalisis pada
rentang pH 3–8 sehingga diperoleh pH 5 pada larutan buffer asetat (ABS) 0,1 M
sebagai pH optimum. Elektroda EPK/ZnONF mampu mendeteksi Tz secara
elektrokimia dengan meningkatnya arus puncak anodik dibandingkan EPK tanpa
modifikasi terhadap larutan Tz 10 ?M. Mekanisme yang terjadi pada permukaan elektroda merupakan difusi dibuktikan dengan hubungan liniar antara akar laju
pindai dengan arus puncak anodik memiliki koefisien regresi sebesar 0,994 serta
logaritma laju pindai terhadap arus puncak anodik Tz memiliki kemiringan 0,454
yang memndekati teoritis (0,5). Hasil keberulangan pada 1 elektroda yang diukur
sebanyak empat puluh kali pada kondisi optimum memberikan RSD sebesar 8,818
% sehingga elektroda bisa digunakan kembali. Hasil pengujian kebolehulangan
pada lima elektroda yang berbeda diperoleh RSD sebesar 1,759 % hal ini
menandakan bahwa elektroda yang difabrikasi relatif homogen. Hasil pengukuran
linearitas pada kondisi optimum dilakukan pada rentang konsentrasi 1–1000 ?M
menunjukkan bahwa EPK/ZnONF memiliki dua rentang linearitas yaitu 1–10 ?M
dan 10–100 ?M. Limit deteksi ditentukan dari tiga kali standar devisasi dari intersep
dibagi kemiringan kurva diperoleh sebesar 0,226 ?M. Elektroda diaplikasikan pada
sampel pangan minuman serbuk kemasan. Sejumlah minuman kemasan dilarutkan
dengan ABS 0,1 M pH 5 untuk dilakukan pengukuran menggunakan SWV dan
spektrofotometri dipilih sebagai metode pembanding. Hasil pengukuran
menggunakan SWV diperoleh kandungan Tz dalam kemasan sebesar 314,756 ?M,
sedangkan dengan metode spektrofotometri sebesar 312,927 ?M. Berdasarkan uji
statistik yang dilakukan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil
voltammetri dan spektrofotometri sehingga dapat dikonfirmasi bahwa metode yang
dikembangkan dapat diterapkan sebagai teknik analisis tartrazin dalam sampel
pangan. Hasil pengukuran Tz menggunakan teknik voltammetri menunjukkan
akurasi yang cukup baik dengan persen perolehan kembali sebesar 96,351–
107,032 %.
Perpustakaan Digital ITB