Penelitian ini mengembangkan pemrograman inversi magnetotelurik dua dimensi dengan menggunakan respons impedansi dan tipper. Pemodelan ke depan pada pemrograman inversi dilakukan dengan menggunakan metode numerik elemen hingga berbasis node dan elemen segitiga tak beraturan untuk menyelesaikan permasalahan medan
elektromagnetik dalam persamaan differensial orde dua. Pemodelan inversi dilakukan
menggunakan algoritma gauss newton dan beberapa algoritma penyelesaian matriks
(KLU, Cholesky, dan BiCGSTAB) untuk analisis akurasi dan efisiensi secara komputasi. Validasi pemrograman pemodelan ke depan dilakukan menggunakan model standar
COMMEMI 2D-0 dan COMMEMI 2D-1. Diperoleh hasil persentase galat rata-rata
resistivitas semu untuk model COMMEMI 2D-0 adalah dalam rentang 5.06-6.44%.
Selanjutnya, untuk model COMMEMI 2D-1 diperoleh presentase galat rata-rat resistivitas semu adalah dalam rentang 1.80-1.95%. Kemudian validasi pemrograman inversi
dilakukan dengan model bumi sintetik, yaitu: model bumi homogen, model bumi berlapis, dan model bumi dengan anomali. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tiga
algoritma penyelesaian matriks, algoritma yang berbeda tidak memberikan hasil atau
akurasi yang berbeda. Namun, algoritma yang berbeda memiliki efisiensi yang berbeda dengan parameternya adalah waktu iterasi dan penggunaan memory. Algoritma
KLU memiliki waktu iterasi (200-3200 detik) dan penggunaan memory (2.0-3.1 GB)
yang relatif kecil dibandingkan algoritma lainnya. Kemudian, integrasi tipper memberikan hasil untuk model bumi dengan variasi resistivitas arah lateral yang lebih akurat
dibandingkan tanpa integrasi tipper.
Perpustakaan Digital ITB