digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu metode untuk memisahkan suatu analit dari komponen-komponennya adalah dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan suatu metode pemisahan dan penentuan kadar suatu komponen berdasarkan luas puncak ataupun tinggi puncak yang dihasilkan. Pada proses pemisahannya, analit dan fasa gerak dialirkan ke dalam suatu kolom yang berisi fasa diam. Pemisahan yang terjadi didasarkan pada interaksi analit dengan fasa diam dan fasa geraknya. Umumnya, fasa diam yang digunakan pada KCKT berbasis silika atau polimer. Namun, pengembangan fasa diam sintetik berbasis polimer terus dilakukan untuk memperoleh material dengan sifat tertentu, seperti kestabilan kimia dan kemampuan selektif yang lebih baik. Dalam penelitian ini, telah disintesis fasa diam disintesis dari 3-trimetoksisililpropil metakrilat (TMSPMA) dan divinilbenzena (DVB) menghasilkan Poli(TMSPMA-ko-DVB). TMSPMA dipilih karena memiliki gugus alkena yang reaktif untuk polimerisasi. DVB berfungsi sebagai agen pengikat silang untuk membentuk struktur jaringan polimer yang stabil. Inisiator benzoil peroksida (BPO) digunakan untuk memulai proses polimerisasi radikal bebas. Untuk meningkatkan sifat hidrofobik dari fasa diam, polimer yang telah disintesis kemudian dimodifikasi menggunakan metil trimetoksisilan (MTMS) menghasilkan poli(TMSPMA-ko-DVB)-metil. Modifikasi ini bertujuan untuk menghasilkan permukaan fasa diam yang bersifat hidrofobik sehingga dapat memisahkan analit dengan polaritas berbeda secara lebih efisien. Karakterisasi fasa diam dilakukan menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan Scanning Electron Microscope (SEM). FTIR menunjukkan keberhasilan sintesis poli(TMSPMA-ko-DVB) dan poli(TMSPMA-ko-DVB)-metil dengan adanya serapan khas gugus C–H alifatik (2922 cm?1), C–H aromatik (3020 cm?1), C=C aromatik khas benzena (1617 cm?1), dan Si-O (1091 cm?1). Sementara itu, hasil SEM menunjukkan partikel berbentuk sferis dengan ukuran antara 2,04–2,78 µm, mendekati ukuran ideal untuk fasa diam dalam KCKT. Fasa diam poli(TMSPMA-ko-DVB)-metil kemudian diuji kinerjanya dalam memisahkan campuran analit berupa parasetamol, p-hidroksiasetofenon oksim, dan p-hidroksiasetofenon. Ketiga senyawa ini dipilih karena p-hidroksiasetofenon dan p-hidroksiasetofenon oksim berturut-turut merupakan senyawa antara atau pengotor dalam sintesis parasetamol. Penggunaan kolom komersial berbasis silika tidak selalu mampu memisahkan ketiganya secara efektif, sehingga perlu dikembangkan fasa diam alternatif. Fasa diam hasil sintesis telah dikemas ke dalam kolom berukuran 100 mm × 4,6 mm dan digunakan untuk pemisahan menggunakan dua jenis eluen, yaitu campuran asetonitril:air dan metanol:air, dengan laju alir 1 mL/menit. Hasil optimasi menunjukkan bahwa elusi gradien menghasilkan pemisahan terbaik. Pada penggunaan eluen asetonitril:air, diperoleh resolusi 1,64 dan selektivitas 2,49 antara parasetamol dan p-hidroksiasetofenon oksim, serta resolusi 2,59 dan selektivitas 3,29 antara p-hidroksiasetofenon oksim dan p-hidroksiasetofenon. Jumlah pelat teoritis yang diperoleh menunjukkan efisiensi kolom yang cukup baik: 121,5 untuk parasetamol; 44,4 untuk p-hidroksiasetofenon oksim; dan 130,0 untuk p-hidroksiasetofenon. Selain itu, diperoleh nilai R2 sebesar 0,9956 untuk parasetamol; 0,9820 untuk p-hidroksiasetofenon oksim; dan 0,9956 untuk p-hidroksiasetofenon pada rentang konsentrasi 20 – 100 ppm Sementara itu, pada penggunaan eluen metanol:air, diperoleh resolusi 1,07 dan selektivitas 2,99 antara parasetamol dan oksimnya, serta resolusi 1,80 dan selektivitas 2,74 antara oksim dan p-hidroksiasetofenon. Jumlah pelat teoritis yang diperoleh adalah 40,7; 14,4; dan 151,6 berturut-turut untuk parasetamol, p-hidroksiasetofenon oksim, dan p-hidroksiasetofenon. Kurva kalibrasi yang dihasilkan pada rentang konsentrasi 20–100 ppm menunjukkan linieritas yang sangat baik, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9901 untuk parasetamol; 0,9955 untuk p-hidroksiasetofenon oksim; dan 0,9977 untuk p-hidroksiasetofenon . Hasil ini menunjukkan bahwa fasa diam poli(TMSPMA-ko-DVB)-metil berpotensi tinggi untuk digunakan sebagai alternatif dalam pemisahan analit menggunakan KCKT.