digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini menyelidiki bagaimana kedekatan budaya dan ketersediaan konten mempengaruhi pemilihan film oleh penonton Indonesia di platform streaming, mengintegrasikan observasi perilaku dengan analisis neural. Sementara teori kedekatan budaya berpendapat bahwa penonton lebih menyukai konten yang akrab secara budaya, algoritma platform modern dan visibilitas konten mungkin mengesampingkan preferensi ini. Metode dua bagian digunakan. Pertama, sebuah studi perilaku mengamati pemilihan konten peserta di lima platform—Netflix, Vidio, WeTV, Disney+ Hotstar, dan Amazon Prime Video. Kedua, sebuah studi EEG eksperimental mengukur respons neural saat peserta melihat tiga jenis poster film: yang disukai secara pribadi, yang dikenal secara budaya (lokal), dan yang tidak dikenal (acak). Data EEG difokuskan pada lima wilayah otak yang terkait dengan perhatian, emosi, penilaian budaya, memori, dan pemrosesan spasial. Temuan menunjukkan bahwa peserta lebih cenderung memilih konten Indonesia ketika konten tersebut sangat terlihat, menekankan pentingnya kurasi platform. Hasil EEG mengungkapkan bahwa poster yang disukai memicu respons neural terkuat. Poster lokal memicu aktivasi yang lebih besar daripada yang acak di daerah yang terkait dengan penilaian budaya dan memori semantik, sementara poster acak menghasilkan aktivitas yang lebih tinggi di area yang terkait dengan kebaruan dan kepentingan emosional. Hasil ini mengonfirmasi bahwa baik keakraban budaya maupun ketersediaan konten mempengaruhi perilaku pemilihan, dengan visibilitas meningkatkan keterlibatan. Studi ini menyoroti perlunya promosi konten yang strategis dan kolaborasi platform untuk meningkatkan media lokal. Keterbatasan termasuk pengaturan yang terkontrol dan keterbatasan spasial EEG. Penelitian mendatang harus mengeksplorasi perilaku dunia nyata, sampel yang lebih beragam, dan konten multimodal.