Dalam rangka mengoptimalkan operasional PLTA di Unit Pembangkitan
Sulawesi PLN, studi ini mengusulkan penggunaan metode berbasis data untuk
melakukan analisa produksi listrik dengan mempertimbangkan data cuaca.
Menggunakan data historis dari periode Januari 2014 hingga Desember 2023,
indikator yang berkaitan produksi listrik PLTA diekstraksi menggunakan
algoritma machine learning. Penggabungan antara data produksi listrik, data
bendungan PLTA, suhu dan curah hujan memungkinkan prediksi nilai produksi
listrik PLTA sebagai model output. Data yang diolah berasal dari PLTA di
Sulawesi, website Accuweather dan website NOAA menghasilkan hasil prediksi
efektivitas metode yang diusulkan melalui uji validitas model dan perbandingan
dengan metode lain yang serupa.
Metode yang digunakan terdiri dari algoritma SARIMAX, Random Forest
Regressor, Support Vector Regression, dan Extreme Gradient Boosting
memanfaatkan data dari produksi listrik PLTA, data bendungan PLTA, data
cuaca, dan 4 indikator ENSO. Hasil mengatakan bahwa penggabungan sumber
data yang beragam dan tetap memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan
variabel target dapat meningkatkan akurasi prediksi, dengan satu algoritma yang
memiliki performa terbaik. Lalu setiap model diaplikasikan untuk melakukan
prediksi terhadap dataset baru di luar dataset yang digunakan untuk membuat
model.
Hasil penelitian ini menandakan bahwa efektivitas machine learning dalam
memprediksi produksi PLTA dapat menjadi pertimbangan strategis manajemen
PLN dalam mengelola pengoperasian PLTA yang terinterkoneksi secara sistem
ketenagalistrikan. Pendekatan terstruktur ini sejalan dengan tujuan organisasi,
memudahkan pengambilan keputusan rencana operasi PLTA.
Perpustakaan Digital ITB