digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firman Syaifuddin
PUBLIC Open In Flipbook Devi Septia Nurul

Sesar Lembang terletak 8 km di sebelah utara Kota Bandung, membentang mulai dari Gunung Manglayang di bagian Timur, hingga Cisarua di bagian Barat sepanjang 29 km. Sesar Lembang tergolong sebagai sesar aktif dan diperkirakan memiliki maksimum magnitudo 6.8 skala magnitudo. Beberapa kejadian gempa kecil pernah dirasakan di daerah ini, dan berdasarkan pengamatan geodetik dinyatakan terjadi deformasi dengan laju geser maksimum sebesar 6 mm/thn, kondisi ini membuktikan bahwa sesar ini merupakan sesar aktif. Untuk mengetahui pontensi ancaman dan bahaya bancana gempa bumi perlu untuk mempelajari geometri Sesar Lembang lebih detail. Beberapa metode geofisika telah digunakan untuk mendapatkan model bawah permukaan didaerah ini, tetapi masih belum menghasilkan model bawah permukaan yang cukup detail menggambarkan geometri Sesar Lembang. Metode ambient seismic noise tomography adalah metode yang umum digunakan untuk mencitrakan struktur bawah permukaan. Metode tersebut tidak bergantung pada kejadian gempa, tetapi memanfaatkan sumber derau (noise) seismik yang terjadi di sekitar stasiun seismik. Pada penelitian ini, diperoleh data hasil perekaman data selama 6 bulan, menggunakan 15 sensor portable seismometer dan data dari stasiun seismograf permanen BMKG yang berada di sekitar Sesar Lembang sebanyak 9 stasiun. Penelitian ini menekankan pentingnya desain survei yang berorientasi target dan cakupan sinar gelombang yang memadai untuk menghasilkan citra bawah permukaan yang akurat dan dapat diandalkan, khususnya dalam konteks identifikasi patahan aktif, dengan melakukan pemindahan lokasi pengukuran portable seismometer secara berkala didapatkan jumlah total titik stasiun yang merekam data sebanyak 83 stasiun. Penelitian ini menyajikan model kecepatan seismik 3-D gelombang geser baik horizontal (Vsh) maupun vertikal (Vsv) serta anisotropi radial. Model-model ini diperoleh dari ambient seismic noise tomography menggunakan jaringan seismometer temporer di zona Sesar Lembang yang pada penelitian-penelitan terdahulu belum pernah dilakukan. Pencitraan tomografi kecepatan gelombang geser mampu memberikan informasi detail mengenai struktur seismik bawah permukaan Sesar Lembang. Penerapan metode ambient seismic noise tomography dengan gelombang Rayleigh dan gelombang Love menghasilkan gambar struktur bawah permukaan dengan tingkat detail yang relatif tinggi untuk kedalaman ii dangkal hingga menengah, terutama karena cakupan sinar gelombang di sekitar zona target memadai. Model yang dihasilkan pada penelitian ini dapat memberikan indikasi keberadaan bidang sesar F1 hingga F10 yang diinterpretasi sebagai bagian dari suatu sistem sesar geser yang besar. Keberadaan indikasi bidang sesar ini berkorelasi dengan kejadian-kejadian gempa yang teramati yang terjadi disekitar Sesar Lembang. Selain bidang sesar yang telah diidentifikasi sebelumnya, terdapat indikasi sesar naik dibagian Selatan Sesar Lembang (F5 dan F9). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya variasi karakteristik lateral yang mungkin dapat dikaitkan dengan zonasi Sesar Lembang menjadi tiga zona utama, yaitu segmen barat dengan panjang 8 km, segmen tengah dengan panjang 12 km, dan segmen timur dengan panjang 9 km. Pada peneilitian ini juga menunjukan adanya indikasi sesar naik yang melibatkan batuan dasar dan perlu dievaluasi terkait dengan potensi bahaya gempa yang mungkin ditimbulkan oleh sesar naik ini.