Lalu lintas merupakan hal yang sangat penting dalam bidang transportasi
dengan masalah yang sering terjadi khususnya pada jalur darat yaitu kemacetan
di berbagai lokasi. Pengaturan lalu lintas dapat dilakukan dengan menerapkan
sistem transportasi cerdas yang salah satu bagiannya yaitu digunakan model
prediksi lalu lintas untuk mengoptimalkan arus kendaraan sehingga dapat
mengurangi kemacetan. Dalam membangun model prediksi arus lalu lintas, data
lalu lintas memiliki karakteristik berupa ketergantungan spasial-temporal yang
kompleks serta data sensor lalu lintas yang hilang menjadi permasalahan karena
dapat menurunkan kinerja model. Di sisi lain, penelitian-penelitian yang telah
dilakukan berfokus pada gabungan model prediksi jangka pendek dan jangka
panjang sedangkan penelitian di Indonesia terkait prediksi lalu lintas masih
menggunakan metode pembelajaran mesin sederhana. Untuk mengatasi hal
tersebut, pada penelitian tesis ini dilakukan imputasi data menggunakan model
prediktif berbasis graf agar dapat mempelajari fitur lalu lintas berdasarkan
representasi graf sehingga hasil imputasi dapat mengikuti pola lalu lintas.
Dataset lalu lintas terimputasi digunakan untuk pembangunan model prediksi
arus lalu lintas menggunakan framework Spatio-Temporal Graph Neural
Network (STGNN) yang dapat mempelajari fitur spasial-temporal dengan
menggabungkan metode pembelajaran spasial dan pembelajaran temporal
dalam representasi graf.
Dataset lalu lintas dibangun menggunakan data sensor lalu lintas Kota Bandung
dengan dilakukan imputasi data menggunakan model prediktif Graph
Imputation Neural Network (GINN) yang dapat melakukan imputasi
berdasarkan fitur similarity graph dan dipelajari oleh autoencoder serta
menggunakan strategi adversarial training untuk meningkatkan kinerja.
Terdapat tiga jenis dataset yang dibangun berdasarkan banyaknya sensor lalu
lintas pada persimpangan yang ditentukan, yaitu ATCSKB-A dengan 27 sensor,
ATCSKB-B dengan 39 sensor, dan ATCSKB-C dengan 53 sensor. Model
prediksi arus lalu lintas yang diusulkan terdiri dari dilated spatio-temporal
synchronous graph convolutional blocks dan dilated temporal convolutional
networks untuk menangkap dinamika spasial-temporal baik secara global dan
lokal maupun jangka pendek dan jangka panjang serta dynamic graph learning
yang dipelajari oleh spasial-temporal localized convolutional layer untuk
mempelajari karakteristik spatial-temporal yang dinamis secara lokal guna
meningkatkan kinerja model. Model prediksi dibangun untuk mempelajari data
lalu lintas pada satu jam sebelumnya untuk memprediksi arus lalu lintas hingga
1 jam ke depan dengan metrik kinerja MAE, RMSE, dan MAPE.
Pengujian model STGNN dilakukan pada tahap pembangunan model dan pada
tahap pembangunan dataset. Pada tahap pembangunan model dilakukan
pengujian pada dataset ATCSKB-B untuk time step 17854 serta dihasilkan
kinerja model terbaik pada konfigurasi model menggunakan filter size 16,
temporal kernel size 3, spatial kernel size 2, dan dropout 0,3 dengan nilai rata-
rata ketiga metrik kinerja yaitu MAE 34,15; RMSE 63,01; dan MAPE 24,67%.
Pada tahap pembangunan dataset dilakukan pengujian model dilakukan pada
tiga dataset yang telah dibangun dan satu real-world dataset yaitu dataset
benchmark PEMS08. Kinerja model prediksi terbaik pada dataset terimputasi
yaitu pada dataset ATCSKB-B untuk time step 17854 serta model prediktif
GINN mampu meningkatkan kinerja model dibandingkan imputasi nilai median.
Model STGNN dibandingkan juga dengan model baseline untuk dataset
terimputasi dan dataset benchmark, dilakukan 5 kali pengujian sehingga model
STGNN memberikan rata-rata nilai MAE, RMSE, dan MAPE untuk dataset
ATCSKB-B lebih baik dibandingkan dataset ATCSKB-C tetapi tidak lebih baik
dari dataset PEMS08. Model STGNN dapat melampaui akurasi model state-of-
the-art untuk dataset Kota Bandung dan dataset benchmark PEMS08 serta
memberikan hasil prediksi yang dapat mengikuti pola data lalu lintas.