

BAB 1 Cecep Purnama Sidiq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Cecep Purnama Sidiq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Cecep Purnama Sidiq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Cecep Purnama Sidiq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Cecep Purnama Sidiq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Cecep Purnama Sidiq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Cecep Purnama Sidiq
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kegiatan pertambangan batubara dengan metode penambangan terbuka akan
membuat material yang ada di lokasi penambangan terekspos. Material yang
mengandung mineral sulfida akan teroksidasi dan terlarut oleh air di lingkungan
pertambangan akan menghasilkan air asam tambang (AAT). Air asam tambang
memiliki pH yang rendah dan mengandung mineral logam yang terlarut. PT Bukit
Asam sebagai salah satu perusahaan tambang yang menambang komoditas batubara
perlu melakukan pengelolaan terhadap air asam tambang, khususnya pada lokasi
Tambang Air Laya.
Prediksi potensi pembentukan air asam tambang dapat dilakukan dengan berbagai
metode uji geokimia di lapangan ataupun di laboratorium. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui karakteristik geokimia pembentukan air asam tambang dari sampel
batuan dengan metode uji statik dan uji kinetik. Uji statik dilakukan untuk
mengetahui beberapa parameter geokimia dari masing-masing sampel yaitu
kandungan total sulfur, acid neutralizing capacity (ANC), pH pasta, dan net acid
generation (NAG). Uji kinetik dilakukan dengan metode free draining column leach
test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 17 sampel yang tergolong ke dalam
kategori potential acid forming (PAF) dan 13 sampel yang tergolong ke dalam
kelompok non-acid forming (NAF). Berdasarkan gambaran umum persebaran
geokimia sampel pada litologi lubang bor, dapat diketahui lapisan IB A1-A2
didomindasi oleh batuan NAF, sedangkan pada lapisan IB A2-B1, IB B1-B2, dan IB
B2-C didominsasi oleh batuan PAF.