digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1996 TS PP SAWIN SEBAYANG 1-cover.pdf

File tidak tersedia

1996 TS PP SAWIN SEBAYANG 1-bab1.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP SAWIN SEBAYANG 1-bab2.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP SAWIN SEBAYANG 1-bab3.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP SAWIN SEBAYANG 1-bab4.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP SAWIN SEBAYANG 1-bab5.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP SAWIN SEBAYANG 1-pustaka.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Pada industri pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi, umumnya analisis pemakaian energi dilakukan. Dari analisis tersebut, salah satu informasi yang didapatkan adalah energi spesifik proses produksi. Harga numeriknya menggambarkan tingkat efisiensi pemakaian energi dari sistem produksi sehingga merupakan informasi untuk langkah selanjutnya. Dengan melakukan observasi pada pabrik gula Kuala Madu Binjai (PTP IX), data operasional proses produksi gula diperoleh. Sumber energi pada proses produksi berasal dari stasiun pembangkit uap, di mana ampas tebu dipergunakan sebagai bahan bakar pada ketel. Uap superheater keluaran ketel dipakai untuk turbin dan keperluan penunjang. Selanjutnya uap bekas dari turbin dimanfaatkan pada jaringan penukar kalor pada sistem proses produksi gula. Hasil analisis energi dinyatakan dalam bentuk tabel dan Diagram Sankey. Base case design menyatakan bahwa kebutuhan pemanasan 52,7471 MW dan pendinginan 31,2260 MW. Desain MER yang dilakukan memberikan penghematan energi sebesar 1,0549 MW yang setara dengan penghematan uap bekas 1403,07 kg/jam, sehingga kelebihan uap bekas yang terjadi dapat dipergunakan untuk keperluan lain.