2008 TA PP RINI MARINI 1-COVER.pdf
2008 TA PP RINI MARINI 1-BAB1.pdf
2008 TA PP RINI MARINI 1-BAB2.pdf
2008 TA PP RINI MARINI 1-BAB3.pdf
2008 TA PP RINI MARINI 1-BAB4.pdf
2008 TA PP RINI MARINI 1-BAB5.pdf
2008 TA PP RINI MARINI 1-PUSTAKA.pdf
Penentuan kandungan sulfur yang paling baik adalah melalui sulfit (SO3(2-)) dan tiosulfat (S2O3(2-)) karena keduanya merupakan senyawa intermediet utama selama proses reduksi sulfur. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan analisis SO3(2-) dan S2O3(2-) menggunakan elektroda tetesan raksa (ETR) dengan metode Polarografi Pulsa Diferensial (PPD). Untuk mencari elektroda alternatif untuk analisis SO3(2-) dan S2O3(2-), pada penelitian ini digunakan elektroda lapis tipis raksa pada permukaan tembaga. Kondisi optimum pengukuran SO3(2-) dan S2O3(2-) ditentukan dengan Voltametri Gelombang Persegi (VGP). Voltamogram menunjukkan bahwa puncak S2O3(2-) tidak dapat dideteksi pada berbagai kondisi pengukuran, maka optimasi hanya dilakukan pada SO3(2-). Dari hasil karakterisasi diperoleh diameter kabel tembaga optimum adalah 2,5 mm. Frekuensi dan amplitudo optimum untuk SO3(2-) adalah 200 Hz dan 30 mV pada larutan buffer asetat pH 4,51. Deviasi standar relatif 20 kali pengukuran larutan standar SO3(2-) 10 ppm dalam buffer asetat pH 4,51 adalah 8,91%. Daerah linier pengukuran antara 10-160 ppm dengan limit deteksi 3,71 ppm. Persen perolehan kembali analisis SO3(2-) berkisar antara 93,76-106,18% yang menunjukkan akurasi yang baik.
Perpustakaan Digital ITB