2000 TS PP PANJI KRISNA WARDANA 1-cover.pdf
2000 TS PP PANJI KRISNA WARDANA 1-bab1.pdf
2000 TS PP PANJI KRISNA WARDANA 1-bab2.pdf
2000 TS PP PANJI KRISNA WARDANA 1-bab3.pdf
2000 TS PP PANJI KRISNA WARDANA 1-bab4.pdf
2000 TS PP PANJI KRISNA WARDANA 1-bab5.pdf
2000 TS PP PANJI KRISNA WARDANA 1-pustaka.pdf
Abstrak :
Penelitian yang dilakukan dalam usaha meneliti perilaku kolom komposit beton telah banyak dilakukan akhir-akhir ini. Hasilnya memperlihatkan beberapa keunggulan pada kolom komposit beton bila dibandingkan dengan kolom beton biasa, yaitu : adanya peningkatan kapasitas daya dukung beban dan peningkatan daktilitas.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh hasil uji eksperimental yang cukup valid dan memberikan gambaran mengenai perilaku keruntuhan kolom beton terkekang (confine) dengan pipa PVC yang meliputi perilaku pada saat beban maksimum, perilaku beban-deformasi, pola keruntuhan dan kriteria keruntuhan (failure criteria). Benda uji dibedakan atas kuat tekan inti (KO=pasir, K1=10 MPa dan K2=25 MPa) dan tingkat kelangsingan (perbandingan panjang dan diameter, L/D=2,4,6 dan 8).
Benda uji type KO dapat menahan beban aksial yang disebabkan adanya kuat tekan dari tabung PVC bila dibandingkan dengan kondisi pasir lepas (sebelum dikekang). Model benda uji type KO, K1 dan K2 dengan variasi kelangsingan L/D > 2 bila dibandingkan terhadap kelangsingan L/D = 2, tidak menunjukan perbedaan beban maksimum yang berarti. Sedangkan bila dibandingkan dengan kuat tekan karakteristik intinya untuk K1 dan K2 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu K1=146.6 % dan K2=59.3 %. Berdasarkan penelitian ini dan penelitian sejenis[8], memperlihatkan kecenderungan semakin tinggi kuat tekan beton yang dikekang, maka persentase peningkatan bebannya semakin kecil.
Seiring dengan meningkatnya kuat tekan beton maka deformasi aksial dan lateral rata-rata saat mencapai beban maksimum semakin kecil. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan modulus elastisitas, perilaku dilatabilitas dan semakin tinggi kuat tekan beton maka perilakunya semakin getas. Kekakuan type KO, K1 dan K2 mengalami perubahan yang berarti seiring dengan perubahan kuat tekan inti benda uji. Kekakuan type KO mengalami perubahan seiring dengan perubahan kelangsingan benda uji, sedangkan type K1 dan K2 tidak mengalami perubahan.
Pola keruntuhan yang terjadi pada type K1 dan K2 memperlihatkan pola keruntuhan slip/geser, hal tersebut disebabkan adanya efek confinment (yang menyebabkan terjadinya kondisi tegangan multiaksial). Sedangkan type KO pola keruntuhannya berupa leleh pada PVC.
Berdasarkan data uji eksperimental, maka diperoleh kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, Dracker-Prager dan Ottosen sesuai untuk beton yang terkekang oleh tabung silinder PVC.