
Nadhira Zahra Janeeta [19021096]
Terbatas  Abdul Aziz Ariarasa
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Abdul Aziz Ariarasa
» Gedung UPT Perpustakaan
Kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap dampak polusi di lingkungan mendorong konsumen untuk mencari alternatif yang lebih sustainable, terutama di sektor kosmetik (Yadav et al., 2021). Perusahaan harus menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar lebih selaras dengan bergantinya tren (He et al., 2019). Saat ini, sosial media telah menjadi platform dominan untuk pemasaran produk dan telah melahirkan Social Media Influencers (SMIs) yang memiliki peran penting dalam membentuk niat pembelian konsumen (Ren et al., 2022). Saat ini, masih minim studi yang mengeksplorasi hubungan antara tipe influencer dan goal framing dalam strategi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi research gap dengan menganalisa pengaruh social media influencers (informers vs. entertainers) dan goal framing (intrinsic vs. extrinsic) terhadap niat pembelian produk green skincare, dengan fokus pada peran mediasi kepercayaan. Menggunakan desain eksperimental between-subject 2x2, partisipan diperlihatkan unggahan Twitter fiktif yang menampilkan influencer yang memberikan pesan dalam framing strategi yang berbeda. Data dikumpulkan dari 203 responden untuk memastikan sampel yang beragam untuk menganalisis perilaku konsumen secara efektif. Untuk menganalisis hubungan antar variabel, penelitian ini menggunakan two- way ANOVA dan Hayes PROCESS Model. Two-way ANOVA menguji variabel independen terhadap variabel dependen , sementara Hayes PROCESS Model menilai mediating role dari perceived trust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informer influencer secara signifikan meningkatkan niat pembelian produk dibandingkan dengan entertainer influencer. Hal ini menyoroti pentingnya memilih influencer yang kredibel dalam strategi pemasaraan. Sebaliknya, goal framing (intrinsic vs. extrinsic) tidak menunjukkan efek yang signifikan terhadap niat pembelian green skincare. Hal ini mengindikasikan bahwa strategi framing memiliki pengaruh yang lebih kecil dalam memotivasi konsumen untuk membeli produk green skincare. Analisis mediasi mengkonfirmasi bahwa peran mediasi kepercayaan secara parsial memediasi hubungan antara influencer dan niat pembelian produk. Temuan ini menegaskan peran krusial influencer yang kredibel dalam membangun kepercayaan konsumen untuk pendorong pembelian produk sustainable, sekaligus memberikan pengetahuan lebih bagi pemasar di industri green skincare. Dari perspektif teoritis, temuan ini berkontribusi pada penelitian yang berkembang tentang sustainable consumer behaviour dengan mengintegrasikan Source Credibility Theory (SCT) dalam diskusi. Hasil penelitian mengonfirmasi bahwa trustworthiness dan credibility adalah faktor fundamental dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk. Studi ini juga memperluas teori yang ada dengan menguji berbagai strategi framing. Dari sudut pandang praktis, penelitian ini memberikan valuable insights bagi marketing managers di industri green skincare.Perusahaan sebaiknya memprioritaskan kerja sama dengan informer influencer untuk membangun kepercayaan konsumen untuk meningkatkan niat pembelian produk. Meskipun goal framing tidak menghasilkan efek yang signifikan, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan strategi framing lainnya (misalnya video endorsement, Instagram post, dll.) untuk memperluas temuan yang ada. Untuk kedepannya penelitian juga dapat mengeksplorasi perbedaan spesifik dalam kultur terhadap niat pembelian produk. Studi lebih lanjut dapat juga meneliti tambahan variabel "attractiveness" dari Source Credibility Theory (SCT) untuk memberikan perspektif yang lebih komprehensif terhadap temuan yang sudah ada. Penelitian ini menegaskan peran krusial dari kredibilitas influencer dalam strategi pemasaraan, yang mendorong perusahaan untuk membangun trust-based relationship dengan konsumennya.