digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelabuhan Ratu, yang terletak di pesisir selatan Jawa Barat, menghadapi tantangan besar terkait pencemaran sampah laut, khususnya di Pantai Citepus dan Pantai Karang Hawu. Penelitian ini dilakukan pada tiga musim berbeda, yaitu musim peralihan I pada bulan Mei, musim timur pada bulan Agustus, dan musim peralihan II pada bulan November, untuk menganalisis distribusi dan akumulasi sampah. Sampah plastik mendominasi dengan rentang persentase 25%-80 %, dengan persentase tertinggi tercatat di Pantai Karang Hawu sebesar 80% selama musim peralihan I dan II. Berdasarkan ukuran, sampah makro memiliki berat lebih tinggi dibandingkan sampah meso di semua musim. Berat sampah makro tertinggi mencapai 80 g/m². Pada musim peralihan I di Pantai Karang Hawu, sementara berat sampah meso tertinggi tercatat sebesar 40 g/m². Pada musim peralihan II di Pantai Citepus. Musim Timur menunjukkan akumulasi terendah untuk kedua kategori akibat curah hujan yang rendah.Distribusi sampah dipengaruhi oleh pola arus laut, angin, dan curah hujan. Pada musim peralihan I dan II, angin barat daya serta curah hujan tinggi meningkatkan limpasan sampah ke pantai. Sebaliknya, musim timur menunjukkan akumulasi yang lebih rendah akibat curah hujan yang rendah, meskipun arus laut tetap mengarah ke pantai. Jumlah sampah tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah wisatawan, yang menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang kurang optimal serta faktor lingkungan memiliki pengaruh signifikan terhadap distribusi sampah.