Pelabuhan Ratu, yang terletak di pesisir selatan Jawa Barat, menghadapi tantangan
besar terkait pencemaran sampah laut, khususnya di Pantai Citepus dan Pantai
Karang Hawu. Penelitian ini dilakukan pada tiga musim berbeda, yaitu musim
peralihan I pada bulan Mei, musim timur pada bulan Agustus, dan musim peralihan
II pada bulan November, untuk menganalisis distribusi dan akumulasi sampah.
Sampah plastik mendominasi dengan rentang persentase 25%-80 %, dengan
persentase tertinggi tercatat di Pantai Karang Hawu sebesar 80% selama musim
peralihan I dan II. Berdasarkan ukuran, sampah makro memiliki berat lebih tinggi
dibandingkan sampah meso di semua musim. Berat sampah makro tertinggi
mencapai 80 g/m². Pada musim peralihan I di Pantai Karang Hawu, sementara berat
sampah meso tertinggi tercatat sebesar 40 g/m². Pada musim peralihan II di Pantai
Citepus. Musim Timur menunjukkan akumulasi terendah untuk kedua kategori
akibat curah hujan yang rendah.Distribusi sampah dipengaruhi oleh pola arus laut,
angin, dan curah hujan. Pada musim peralihan I dan II, angin barat daya serta curah
hujan tinggi meningkatkan limpasan sampah ke pantai. Sebaliknya, musim timur
menunjukkan akumulasi yang lebih rendah akibat curah hujan yang rendah,
meskipun arus laut tetap mengarah ke pantai. Jumlah sampah tidak selalu
berbanding lurus dengan jumlah wisatawan, yang menunjukkan bahwa pengelolaan
sampah yang kurang optimal serta faktor lingkungan memiliki pengaruh signifikan
terhadap distribusi sampah.