Kontrol perbatasan otomatis (ABC) berbasis pengenalan wajah telah menjadi solusi
yang semakin diadopsi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses
pemeriksaan identitas di perbatasan. Penelitian ini mengusulkan arsitektur ABC
berbasis kolaboratif edge-cloud, yang mengintegrasikan ArcFace untuk verifikasi
wajah dan YOLO untuk ekstraksi data dokumen. Selain berfokus pada proses
verifikasi identitas, penelitian ini turut menekankan pentingnya mekanisme
pengecekan daftar hitam dalam arsitektur yang diusulkan. Mekanisme ini dirancang
agar pencocokan identitas terhadap daftar hitam dapat dilakukan secara lebih
efisien, dengan memastikan bahwa pembaruan data dapat tersinkronisasi secara
otomatis di seluruh sistem tanpa memerlukan intervensi manual sebagaimana yang
terjadi pada pendekatan fully edge. Dalam arsitektur ini, edge computing
bertanggung jawab atas ekstraksi informasi dari data pelintas, seperti deteksi wajah
dan pengambilan data dokumen, sementara cloud computing menangani analisis
lebih lanjut, termasuk proses pencocokan identitas terhadap daftar hitam dan
verifikasi menyeluruh. Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan
pendekatan fully edge, yang bergantung pada pembaruan manual di setiap
perangkat, serta fully cloud, yang dapat mengalami latensi tinggi dalam pemrosesan
identitas secara keseluruhan. Evaluasi dilakukan melalui analisis komparatif
terhadap ketiga pendekatan tersebut dengan mempertimbangkan metrik utama,
seperti waktu pemrosesan, akurasi pengenalan wajah, serta efisiensi sumber daya.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif edge-cloud mampu
mengurangi latensi dalam pencocokan blacklist, meningkatkan efisiensi pembaruan
data secara otomatis, serta memastikan kinerja sistem yang lebih optimal dalam
skenario kontrol perbatasan berskala besar.