
Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Kecemasan yang tidak terdeteksi dan tidak dikelola dengan baik berpotensi
berkembang menjadi permasalahan kesehatan mental yang lebih serius. Oleh
karena itu, monitoring kecemasan menjadi aspek penting dalam upaya deteksi dini
dan mitigasi risiko gangguan mental. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi kecemasan adalah melalui analisis sinyal fisiologis seperti
Photoplethysmography (PPG) dan Galvanic Skin Response (GSR), yang
mencerminkan respons sistem saraf otonom terhadap rangsangan emosional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model klasifikasi kecemasan
berbasis sinyal PPG dan GSR serta merancang aplikasi mobile untuk memantau
kecemasan pengguna. Model klasifikasi terbaik yang diperoleh yaitu Support
Vector Machine (SVM) memiliki akurasi sebesar 93%. Akan tetapi model masih
belum mampu memprediksi data pengujian yang diakusisi menggunakan sensor
GSR Grove dan sensor PPG Dfrobot SEN0203 sebab perbedaan distribusi data.
Dilakukan pelatihan ulang model dengan data dari sensor tersebut dan diperoleh
akurasi mencapai 82% pada tahap pelatihan namun mengalami penurunan pada
tahap pengujian. Pengembangan lebih lanjut diperlukan guna meningkatkan akurasi
model dengan meningkatkan jumlah dataset yang digunakan. Model klasifikasi
diimplementasikan pada sebuah aplikasi mobile berbasis Android Studio dengan
Kotlin dan Jetpack Compose yang memungkinkan pengguna untuk memantau
tingkat kecemasan mereka secara real-time dengan memanfaatkan Bluetooth low
energy untuk transmisi data dari sensor ke aplikasi. Aplikasi dilengkapi dengan
visualisasi data hasil prediksi kecemasan, notifikasi ketika persentase durasi
kecemasan pengguna berada pada kategori tinggi, serta fitur relaksasi sebagai
intervensi kecemasan. Berdasarkan hasil pengujian fungsional, aplikasi telah
memenuhi sebagian besar fungsi sesuai dengan apa yang dirancang. Sementara itu
menurut hasil usability testing dan user experience testing, aplikasi mendapat nilai
tertinggi untuk aspek kemudahan penggunaan dan navigasi dengan nilai sebesar
4.50, diikuti dengan efektivitas fitur relaksasi dengan nilai 4.41.