digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam dunia layanan kuliner yang semakin kompetitif, food truck menjadi solusi inovatif yang menekankan pada estetika, kualitas, dan efisiensi. Di lingkungan kampus, food truck dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa di layanan makan yang cepat, terjangkau, dan berkualitas. Namun, tingkat konsumsi mahasiswa di food truck ITB Jatinangor masih rendah akibat ketidaksesuaian antara desain dan menu yang disediakan dengan preferensi mahasiswa berdasarkan desain produk ergonomi yang diperbaiki pada penelitian ini. Penelitian ini bertipe eksploratori dengan menggunakan pendekatan kansei engineering melalui expert screening dan desain kuesioner kepada 199 orang mahasiswa ITB serta observasi dan wawancara. Keseluruhan data terlebih dahulu dipastikan reliabel, valid, dan cukup. Pengolahan data dilakukan dengan Principal Component Analysis (PCA), Spearman Rank Correlation, Contribution Ratio, dan statistik deskriptif. Hasil analisis mengungkapkan dua komponen utama yang perlu dipehatikan dalam perbaikan desain food truck. Komponen 1 menekankan estetika dan kualitas premium dan komponen 2 berfokus pada kearifan lokal dan efisiensi layanan dengan rekomendasi desain terbaik yang dapat menjadi acuan perbaikan adalah desain 4. Dalam aspek menu, perbaikan secara implementatif diprioritaskan pada aspek yang terkonsentrasi yaitu aspek harga yang ditetapkan tidak lebih dari Rp50.000,00, meminimalkan menu yang tidak sehat, dan menyediakan menu tematik. Lalu, pada aspek yang tidak terlalu terkonsentrasi yaitu pembaruan menu setiap bulan, makanan lokal/tradisional sebagai jenis menu regular dan jenis asing sebagai menu tematik. Berdasarkan temuan ini, pemilik food truck disarankan untuk menyesuaikan desain dan menu dengan preferensi mahasiswa. Dengan pendekatan ini, food truck di ITB Jatinangor dapat lebih sesuai dengan kebutuhan mahasiswa demi memberikan nilai tambah pada daya saing dan keberlanjutan layanannya.